TANGERANG-Bakal calon (Balon) Wali Kota Tangerang Deddy S Gumelar alias Miing yang berpasangan dengan Ketua DPD PAN Kota Tangerang Suratno Abubakar menilai kondisi pasar tradisional di Kota Tangerang kurang layak.
Hal itu dia ketahui setelah Miing blusukan ke sejumlah pasar tradisional yang diikuti sejumlah wartawan. Miing kerap mengkritisi apa yang sering dilihat langsung oleh dirinya. Karenanya, banyak komentar mencengangkan jika Miing melakukan blusukan ke wilayah Kota Tangerang.
"Pasar tradisional di Kota Tangerang belum tergarap potensin-nya dengan baik. Banyak yang dibiarkan jalan begitu saja tanpa memperhatikan infrastrukturnya. banyak pedagang dan pembeli mengeluh, seperti atapnya bocor jalannya becek. Makanya orang lebih banyak belanja ke supermarket dibanding ke pasar," kata Miing, saat mengunjungi Pasar Malabar, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Minggu (14/5).
Anggota Komisi X DPR RI ini juga mengatakan bahwa, pasar tradisional tidak hanya menjadi pusat ekonomi tapi juga budaya. Di pasar, masyarakat bisa bersilaturahmi, terjadi komunikasi antara pedagang dan pembeli.
"Beda dengan di supermarket yang individual. Orang belanja, bayar langsung pulang. Jadi kearifan lokal ini harus dijaga," ujar Miing.
Menurutnya, meski kondisi yang tidak layak, pasar tetap ramai dikunjungi karena kebutuhan.
Pasalnya, masyarakat tidak punya tempat lain. "Dengan demikian, Pemerintah Kota Tangerang harus memperhatikan infrastruktur pasar agar masyarakat bisa belanja dengan nyaman dan aman. Kalau tidak belanja di sana mau di mana lagi?," tukas Miing.
Jika terpilih menjadi Wali Kota, Miing mengaku, akan melakukan evaluasi seluruh pasar tradisional di Kota Tangerang sejauh mana kelayakannya menjadi pusat transaksi.
"Kita lihat mana yang punya pemerintah mana yang punya swasta. kalau kurang layak tentu akan kita perbaiki," ujarnya.
Sementara terkait harga bahan pokok yang terus melabung tinggi selama puasa, menurut Miing hal ini menjadi kebijakan pusat untuk menemukan solusinya.
Jika hanya menggelar pasar murah sesaat, menurutnya tidak menyelesaikan masalah.
"Kenaikan harga bukan hanya terjadi di lokal tapi juga kebijakan ekonomi makro. Tugas pemerintah deerah hanya harus menjaga kestabilan stok dan distribusi," paparnya.(RAZ)