Connect With Us

Aksi Ganti Presiden 2019 Dijegal, Rocky Gerung : Tidak Akan Terjadi di Tangerang

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 27 Agustus 2018 | 12:12

Akademisi Universitas Indonesia Rocky Gerung. (TangerangNews.com/2018 / Achmad Irfan Fauzi)

 

TANGERANGNEWS.com-Belakangan ini, deklarasi Ganti Presiden 2019 di beberapa daerah dihadang sejumlah masyarakat. Seperti di Pekanbaru, Riau, Anggota PKS Neno Warisman tertahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II dan tak bisa keluar karena dihadang pendemo. 

Sementara di Surabaya, Jawa Timur, para Relawan Ganti Presiden 2019 dihadang Kepolisian Daerah Jawa Timur dengan alasan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Lalu di tempat yang berbeda, polisi juga menolak memberi izin acara diskusi "Gerakan Selamatkan Indonesia" di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, lantaran menghadirkan aktivis oposisi Ratna Sarumpaet dan akademisi Rocky Gerung.

Akademisi Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung pun memberikan komentar mengenai aksi penghadangan deklarasi 2019 Ganti Presiden di beberapa daerah tersebut.

Hal itu diungkapkan Rocky usai memberikan pemaparan diacara Monday Executive Sharing Session (MESS) di Ruang Akhlakul Karimah, Puspemkot Tangerang, Senin (27/8/2018).

Menurutnya, persekusi massa Ganti Presiden 2019 tidak akan terjadi jika dilaksanakan di Tangerang. Sebab, stabilitas politik di Tangerang sudah teruji.

"Kan Tangerang punya infrastruktur politik yang sudah diuji dalam berbagai pilkada. Jadi enggak ada problem lagi soal perselisihan antara yang ganti presiden dan yang dua periode," ujarnya.

Rocky bertutur ramainya pergulatan politik nasional tersebut adalah hal yang wajar sehingga masyarakat lokal khususnya Tangerang tidak perlu cemas.

"Jadi Tangerang mesti mengatakan bahwa itu adalah isu publik yang biasa, yang standar saja, enggak ada urusan dengan ketakutan berlebihan sehingga perlu ada intelegen," ungkapnya.

Rocky juga menyebut tidak perlu ada peran intelegen untuk mewanti-wanti adanya perselisihan politik jika terjadi di Tangerang. Ia menambahkan tugas intelegen lebih baik menservis informasi untuk kepentingan kepala negara, bukan masyarakat.

"Intelegen itu tugasnya adalah memberi isu terkini kepada kepala negara, supaya tau tentang isu terutama isu internasional. Tapi kalau intelegen ikut urusan antar masyarakat itu artinya intel yang tak terlatih," paparnya.(RAZ/HRU)

BANDARA
InJourney Airports Siapkan Operasi Pelayanan Kepulangan 200 Ribu Jemaah Haji 2025

InJourney Airports Siapkan Operasi Pelayanan Kepulangan 200 Ribu Jemaah Haji 2025

Kamis, 12 Juni 2025 | 20:46

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan kesiapan dalam menyambut kepulangan sekitar 200.000 jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam 524 flight.

MANCANEGARA
Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Minggu, 1 Juni 2025 | 10:35

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru terkait dunia kerja di Indonesia. Dalam Laporan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2025, mayoritas tenaga kerja nasional masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah

TEKNO
Siloam Hospitals Fokus Hadirkan Layanan Teknologi AI dan Robot

Siloam Hospitals Fokus Hadirkan Layanan Teknologi AI dan Robot

Rabu, 11 Juni 2025 | 19:01

Siloam Hospitals tengah berfokus untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih efisien dan mudah diakses bagi seluruh masyarakat melalui implementasi strategi Next Generation Siloam (NGS).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill