Connect With Us

Ini Modus Ayah Pukul Bayi Hingga Tewas di Benda

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 8 Februari 2019 | 17:37

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Abdul Karim menanyakan alasan pelaku yang tega memukuli anak kandungnya. (TangerangNews/2019 / Achmad Irfan Fauzi)

 

TANGERANGNEWS.com-Syaifullah, bayi laki-laki berusia lima bulan meregang nyawa ditangan ayah kandungnya sendiri, Slamet.

Ayah berusia 24 tahun asal Kalideres ini secara tega memukuli darah dagingnya hingga mengalami pendarahan dan patah tulang iganya.

Peristiwa pemukulan tersebut terjadi selepas pelaku pulang bekerja pada Rabu (6/2/2019) pukul 17.30 WIB.

Rumah kontrakan yang disulap sebagai warung klontong di Kampung Bulak Kambing, Benda, Kota Tangerang, menjadi saksi bisu tindakan sadis tersebut.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Abdul Karim mengungkapkan, modus pemukulan yang dilakukan pelaku hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

Ia mengatakan bahwa pelaku kerap memukuli korban. Alasannya adalah, pelaku kesal karena korban selalu menangis ketika berada di pangkuannya.

"Modus operandinya tersangka sering memukuli korban dibagian tubuh korban dan karena kesal jika tersangka menggendong korban selalu menangis," jelasnya saat jumpa pers di Mapolres Metro Tangerang, Jumat (8/2/2019).

Menurutnya, jeritan sang bayi menjadi alasan pelaku untuk menganiaya tersebut.

Tindakan pemukulan terakhir terjadi saat pelaku yang berprofesi sebagai freelance ini pulang bekerja.

Ketika itu, sang istri bernama Sumini menitipkan korban karena harus melayani pembeli di warung kelontongnya.

Namun karena menangis saat berada dipangkuannya, pelaku memukulinya dengan tangan kosong sebanyak tiga kali hingga korban terjatuh dan meninggal dunia.

Kapolres menuturkan bahwa pelaku melakukan aksi kekerasan itu saat dirinya dalam keadaan sadar.

"Ya kalau kita lihat memang ekonominya menengah ke bawah, mungkin pelaku ini lelah bekerja dan melampiaskannya," ucapnya.

Sementara itu, pelaku juga tak memungkiri bahwa dirinya kerap langsung kalap saat mendengar suara tangisan korban ketika dirinya pulang bekerja. Kelelahan usai bekerja menjadi alasan pelaku menganiaya anaknya sendiri.

"Saya capek pulang kerja. Kalau kerja berangkat jam satu siang dan pulangnya enggak nentu," ujarnya.(RMI/HRU)

PROPERTI
Tren Properti Naik, Paramount Land Sukses Bangun Kawasan Komersil di Tangerang

Tren Properti Naik, Paramount Land Sukses Bangun Kawasan Komersil di Tangerang

Rabu, 11 September 2024 | 13:33

Memasuki kuartal ketiga 2024, Bank Indonesia (BI) melaporkan kenaikan Indeks Harga Properti Komersial sebesar 0,70 persen (year-on-year) pada Triwulan I-2024.

WISATA
Nikmatnya Ramen Kakek Jepang di Tangerang Harga Kantong Pelajar

Nikmatnya Ramen Kakek Jepang di Tangerang Harga Kantong Pelajar

Senin, 16 September 2024 | 14:42

Bagi Kamu yang suka makanan khas Jepang, wajib mencoba Ramen Kakek Jepang. Berlokasi di Parlan District samping Alun-Alun Kota Tangerang, Ramen Kakek Jepang menghadirkan cita rasa yang berbeda dengan harga terjangkau.

BISNIS
Harplenas, Ratusan GraPARI Berikan Program Loyalitas dan Apresiasi Bagi Pelanggan

Harplenas, Ratusan GraPARI Berikan Program Loyalitas dan Apresiasi Bagi Pelanggan

Sabtu, 7 September 2024 | 22:20

Telkomsel turut memperingati Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) dengan menyapa, mengapresiasi, dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan para pelanggan di seluruh Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill