LippoLand Topping Off URBN X, Apartemen dengan View 360 Derajat Seharga Rp399 Jutaan
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:43
Kabar gembira bagi para milenial, mahasiswa, dan profesional muda yang mengincar hunian strategis di jantung Tangerang.
TANGERANGNEWS.com-Syaifullah, bayi laki-laki berusia lima bulan meregang nyawa ditangan ayah kandungnya sendiri, Slamet.
Ayah berusia 24 tahun asal Kalideres ini secara tega memukuli darah dagingnya hingga mengalami pendarahan dan patah tulang iganya.
Peristiwa pemukulan tersebut terjadi selepas pelaku pulang bekerja pada Rabu (6/2/2019) pukul 17.30 WIB.
Rumah kontrakan yang disulap sebagai warung klontong di Kampung Bulak Kambing, Benda, Kota Tangerang, menjadi saksi bisu tindakan sadis tersebut.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Abdul Karim mengungkapkan, modus pemukulan yang dilakukan pelaku hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Ia mengatakan bahwa pelaku kerap memukuli korban. Alasannya adalah, pelaku kesal karena korban selalu menangis ketika berada di pangkuannya.
"Modus operandinya tersangka sering memukuli korban dibagian tubuh korban dan karena kesal jika tersangka menggendong korban selalu menangis," jelasnya saat jumpa pers di Mapolres Metro Tangerang, Jumat (8/2/2019).
Menurutnya, jeritan sang bayi menjadi alasan pelaku untuk menganiaya tersebut.
Tindakan pemukulan terakhir terjadi saat pelaku yang berprofesi sebagai freelance ini pulang bekerja.
Ketika itu, sang istri bernama Sumini menitipkan korban karena harus melayani pembeli di warung kelontongnya.
Namun karena menangis saat berada dipangkuannya, pelaku memukulinya dengan tangan kosong sebanyak tiga kali hingga korban terjatuh dan meninggal dunia.
Kapolres menuturkan bahwa pelaku melakukan aksi kekerasan itu saat dirinya dalam keadaan sadar.
"Ya kalau kita lihat memang ekonominya menengah ke bawah, mungkin pelaku ini lelah bekerja dan melampiaskannya," ucapnya.
Sementara itu, pelaku juga tak memungkiri bahwa dirinya kerap langsung kalap saat mendengar suara tangisan korban ketika dirinya pulang bekerja. Kelelahan usai bekerja menjadi alasan pelaku menganiaya anaknya sendiri.
"Saya capek pulang kerja. Kalau kerja berangkat jam satu siang dan pulangnya enggak nentu," ujarnya.(RMI/HRU)
Kabar gembira bagi para milenial, mahasiswa, dan profesional muda yang mengincar hunian strategis di jantung Tangerang.
TODAY TAGBandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) telah memetakan prediksi dan menyiapkan strategi untuk melayani tiga gelombang puncak arus penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Upaya Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam menata sistem pengelolaan sampah mendapat atensi langsung dari pemerintah pusat.
Gatam Institute Eka Hospital berhasil mencatatkan penanganan 100 operasi Total Knee Replacement (TKR) atau penggantian sendi lutut, dengan menggunakan teknologi robotik Velys.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews