Ahli waris dari keluarga Rully saat di wawancarai awak media terkait pembongkaran pagar beton di Kavling Brebes, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Rabu (17/3/2021).
(@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )
TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang telah membongkar pagar beton setinggi dua meter yang menutup akses rumah warga di Kavling Brebes, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Rabu (17/3/2021).
Pihak ahli waris dari keluarga Rully mengaku keberatan dengan pembongkaran tembok beton yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang tersebut.
Salah satu ahli waris tersebut, Herry Mulya mengaku, tidak ingin melakukan perlawanan dengan aparat yang melakukan pembongkaran tersebut.
"Tentunya saya tidak ingin melawan aparat yang sedang melakukan pembongkaran ini," ujarnya.
Namun, Herry menyayangkan adanya pembongkaran pagar beton oleh Pemerintah Kota Tangerang tersebut.
"Tapi kami sangat menyayangkan bahwa ini terjadi tanpa adanya informasi atau pun misalkan surat seperti Pengadilan atau dari pihak terkait, karena kami adalah pemilik sah dari tanah ini berdasarkan surat-surat yang kami miliki," ungkapnya.
Saat pembongkaran pagar beton berlangsung, Herry mengaku berupaya memberitahukan kepada aparat kalau pihaknya pemilik sah tanah tersebut.
"Kami mencoba memberikan kepada pihak berwajib yang bekerja di sini tetapi tidak diterima. Kami berharap sebetulnya ada kesempatan untuk mediasi," ucapnya.
Herry menambahkan, tembok beton itu didirikan pihaknya untuk mengamankan asetnya. Dia juga ingin ada kesempatan mediasi untuk mengatasi persoalan ini.
"Informasi-informasi di lapangan yang kami terima bahwa mediasi itu tidak pernah ada, tapi tiba-tiba langsung dilakukan pembongkaran ini," pungkasnya. (RAZ/RAC)
Polsek Ciputat Timur menangkap dua pemuda yang memproduksi dan mengedarkan narkotika golongan 1 jenis tembakau sintetis atau gorila, Sabtu 27 April 2924.
Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.