Connect With Us

Lima Orang Divonis Empat Tahun Penjara oleh PN Tangerang Kasus Pengeroyokan

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 24 Januari 2022 | 19:44

Suasana ruangan Pengadilan Negeri (PN) Tangerang terkait lima orang terdakwa yang melakukan pengeroyokan, Kota Tangerang. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com-Pengadilan Negeri (PN) Tangerang menjatuhkan vonis empat tahun penjara terhadap lima orang terdakwa, yakni EA, EB, MS, A, dan SNM yang terbukti melakukan pengeroyokan hingga menyebabkan satu orang debt collector berinisial W meninggal. Vonis tersebut jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa, yakni10 tahun. 

Sidang dengan agenda pembacaan putusan pada Senin 24 Januari 2022 tersebut dipimpin Ketua Majelis Hakim PN Tangerang Fathul Mujib, Hakim Anggota Arief Budi Cahyono, dan Anggota Dua Komarudin Simanjuntak. 

"Menyatakan kelima orang tersebut telah terbukti secara sah melakukan tindak pidana secara terang-terangan yang telah menyebabkan meninggal," ujar Majelis Hakim. 

Dalam persidangan ini pengadilan juga membenarkan terdapat sebilah pisau yang dibawa oleh korban W dalam melakukan penagihan. "Korban mengambil sebilah pisau di pinggang sebelah kiri," sebutnya. 

Sementara itu dijumpai di depan ruang sidang, H seorang rekan W yang mendatangi sidang putusan tersebut mengaku hanya melakukan tugasnya. "Kita cuma nagih. Kita juga bawa invoice utang Pak EA," ucapnya. 

Meskipun dirinya sempat berkilah terkait penggunaan senjata tajam sebilah pisau yang dilakukan saat penagihan, namun ia tidak memungkiri jika terdapat pengancaman dalam peristiwa tersebut. 

Seperti diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada 8 April 2021 di wilayah Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.  DR, keluarga dari terdakwa menyebut pengeroyokan ini terjadi akibat tingkah arogansi W dan H yang merupakan penagih utang. 

"Mereka awalnya datang ke rumah Bapak EA keluarga kami. Mereka bilang mau menagih utang, tapi semua orang di rumah tersebut diancam, padahal sudah bilang Pak EA-nya enggak ada," ungkapnya.

DR menyebut, kedua orang itu bukan hanya melakukan pengancaman, tapi juga melakukan perusakan. "Mereka juga ngancam. Terus mereka pergi ke gudang bapak (EA)," ujarnya. 

Tak sampai di situ, kedua orang penagih utang tersebut juga melakukan teror yang sama di gudang milik EA. Bahkan ketegangan terjadi di lokasi tersebut. 

"Di gudang itu baru keributan terjadi. Rupanya salah satu dari penagih utang itu membawa pisau, dan mungkin karena ramai dan mau membela diri makanya terjadi pengeroyokan," katanya. 

“Pisau milik debt collector itu juga kita sudah serahkan ke pihak kepolisian,” tambahnya.

Akibat luka serius dalam pengeroyokan tersebut, W akhirnya meninggal di rumah sakit. "Kami juga yang bawa korban ke rumah sakit. Tetapi memang sudah tidak tertolong (nyawanya)," ujar dia.

TANGSEL
Puslabfor Mabes Polri Segera Beberkan Penyebab Ledakan yang Lukai 7 Orang di Pamulang

Puslabfor Mabes Polri Segera Beberkan Penyebab Ledakan yang Lukai 7 Orang di Pamulang

Minggu, 14 September 2025 | 20:38

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri memastikan bahwa hasil penyelidikan insiden ledakan di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), akan segera diumumkan dalam waktu dekat.

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

PROPERTI
Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Senin, 15 September 2025 | 21:41

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menunjukkan dominasinya di industri properti dengan meraih peringkat pertama di kategori Property & Real Estate dalam ajang Fortune Indonesia 100 Gala 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill