Connect With Us

Heboh Domba Bertanduk Empat

| Selasa, 29 Maret 2011 | 16:51

Domba bertanduk empat (tangerangnews / dira)



TANGERANG-Aneh tapi nyata. Mungkin itu kalimat yang pas bagi domba milik Arif (40), warga Jalan Irigasi RT 005 RW 03, Kelurahan Gondrong Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Pasalnya, domba berusia dua tahun itu memiliki empat buah tanduk di kepalanya.

"Domba itu jarang dilepas. Maka tidak banyak warga yang tahu. Paling cuma tetangga dekat yang tahu," ucap Yanto, tetangga sekitar Arif.

Entah alasan apa, menurut Yanto, domba itu memang unik, karena memiliki empat buah tanduk. "Kalau dilepas, bisa dicuri Mas. Karena kalau dijual bisa mahal. Makanya selalu dikandangi oleh Pak Arif," tandasnya.

Pengamatan TangerangNews.com, domba bertanduk empat itu, sama seperti domba pada umumnya. Namun memiliki tanduk empat buah, yang besarnya hampir sama satu sama lain. Menurut Arif, sang empunya, domba itu dibeli dari seseorang saat berumur enam bulan.

"Waktu beli tanduknya cuma dua. Namun ada titik saja di dekat tanduk. Lama-kelamaan titik itu membesar dan terus tumbuh sebagai tanduk," ucap Arif.

Tanduk muncul jelas saat domba sudah berusia sembilan bulan. "Setiap saya lepas, tetangga pasti bertanya, kok dombanya bertanduk empat," ujar Arif.

Sebagai pedagang kambing, kata Arif, memang cukup jarang ada domba atau kambing yang bertanduk empat buah. Karena di tingkat peternak, juga jarang sekali ditemukan. "Tadinya saya melihat hanya di televisi, tapi ternyata saya juga memiliki domba bertanduk empat," ucapnya.

Lalu apa keanehan dari domba tersebut, kata Arif, tidak ada. "Makannya juga sama seperti domba lain, seperti rumput, ampas tempe, dan daun jagung," ujarnya.

Keanehan domba itu, kata Arif, sudah didengar oleh warga Tangerang. "Ada beberapa orang datang menawar, tapi tidak jadi. Kayaknya seperti calo, bukan orang yang hobi untuk dikoleksi," ucapnya.

Menurut Arif, dirinya memang berniat menjual domba itu jika harganya pas. Tapi Arif meminta agar domba itu tidak dipotong mengingat keanehan yang dimiliki. "Ya minimal Rp 5 juta, karena lagi butuh uang. Kalau dijual sebaiknya dikembangbiakan," tandasnya.(dra)

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

SPORT
Siswa SMKN 7 Kabupaten Tangerang Sumbangkan Emas untuk Banten di Popnas XVII Jakarta

Siswa SMKN 7 Kabupaten Tangerang Sumbangkan Emas untuk Banten di Popnas XVII Jakarta

Kamis, 6 November 2025 | 14:44

Siswa SMKN 7 Kabupaten Tangerang asal Kecamatan Panongan, Rama Adimangku, mempersembahkan medali emas untuk Provinsi Banten dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVII 2025, melalui cabang olahraga Speed WR Relay Putra Timurlaut

BISNIS
Bukan Produk Luar Negeri, Handuk Ternama Terry Palmer Lahir dan Merintis dari Tangerang

Bukan Produk Luar Negeri, Handuk Ternama Terry Palmer Lahir dan Merintis dari Tangerang

Rabu, 5 November 2025 | 12:58

Siapa sangka salah satu merek handuk ternama, Terry Palmer ternyata berasal dari Indonesia. Brand yang dikenal akan kualitas premiumnya ini berdiri di bawah naungan PT Indah Jaya Textile Industry, sebuah perusahaan tekstil asal Tangerang, Banten

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill