TANGERANG-Pengurus cabang Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Tangerang, prihatin terhadap konflik yang terjadi di tubuh organisasi tersebut. Mereka berharap konflik itu segera berakhir agar persepakbolaan nasional kembali bangkit.
Demikian yang dikatakan oleh Ketua PSSI Kota Tangerang, Ahmad Marju Kodri, Rabu (30/3). "Kami berharap konflik ini berakhir dengan rekonsiliasi antara kedua-belah pihak. Dan jangan membekukan PSSI," ucapnya.
Menurut Ahmad Marju, pembekuan kepengurusan PSSI akan berimbas kepada perkembangan persepakbolaan di daerah. Sebab berbagai penyelenggaraan liga di daerah masih membutuhkan dana dari APBD. Jika pembekuan pengurus sampai ke daerah akibatnya akan semakin buruk.
"PSSI Kota Tangerang sendiri mengandalkan APBD untuk membiayai operasional klub dan liga. Total anggaran yang telah dialokasikan untuk PSSI Kota Tangerang dari APBD tahun anggaran 2010-2011 Rp 9 miliar per musim," ucap Ahmad Marju.
Menurut Ahmad Marju, meskipun pemerintah belum berpikir untuk membekukan PSSI di daerah, pihaknya berharap ide pembekuan tersebut tidak terlaksana. Karena pembekuan tersebut bukan solusi bagi konflik di PSSI itu. "Kalau ada tikus di lumbung padi, masak lumbungnya dibakar. Kan seharusnya tikusnya yang dibunuh," ujarnya.
Menurut Ahmad Marju, jika konflik yang terjadi karena keberadaan Nurdin Halid dan Nugraha Besoes, maka kedua orang itu sebaiknya mundur secara legawa agar konflik tidak berkepanjangan. "Sudah mundur saja Nurdin dan Nugraha. Ini demi persepakbolaan Nasional. Tapikalau mereka berdua sudah tidak cinta lagi dengan sepakbola ya akan terus bertahan," ucapnya.(DRA)