Connect With Us

Yang Unik dari Jembatan Kaca Tangerang, Punya Nama dan Filosofi Menyatukan Dua Wilayah

Tim TangerangNews.com | Minggu, 3 Desember 2023 | 20:05

Jembatan Kaca Kota Tangerang punya nama Jembatan Berendeng sebagai simbol pemersatu warga Tangerang. (@TangerangNews / Istimewa )

TANGERANGNEWS.com- Jembatan Kaca Kota Tangerang salah satu destinasi wisata favorit warga. Bentuk jembatan melengkung dengan view Sungai Cisadane yang membentang panjang, jadi magnet wisatawan untuk datang.

Setiap akhir pekan jembatan ini selalu ramai pengunjung dari berbagai daerah. Jembatan kerap jadi spot foto menarik dengan latar belakang hamparan air sungai. 

Dibalik viralnya jembatan kaca, sebenarnya jembatan ini punya nama unik dan filosofi yang mendalam bagi warga Tangerang. 

Hal ini diceritakan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sebagai penggagas terbangunnya jembatan tersebut. Kata Arief, jembatan kaca sebetulnya punya nama, yaitu 'Berendeng'. Dalam bahasa sehari-hari warga Tangerang, Berendeng artinya sejajar bergandengan bersama-sama. 

Karena Sungai Cisadane ini membelah dua wilayah Tangerang. Di sisi timur Jalan Benteng Makasar, masuk wilayah Kecamatan Tangerang sedangkan di sisi barat Jalan Gerendeng masuk wilayah Kecamatan Karawaci. 

"Dua nama jalan tersebut disatukan. Kepanjangan dari Benteng Makasar dan Gerendeng, jadilah Berendeng. Juga punya arti sejajar bergandengan bersama-sama," kata Arief saat Media Gathering yang digelar Dinas Kominfo Kota Tangerang di Bogor.

Secara historis di era penjajahan, dua wilayah ini menjadi pembatas antara blok Timur yang dikuasai tentara Belanda dari Batavia. Kemudian di blok Barat yang dikuasai pejuang kemerdekaan dari Banten. 

Kedua blok tersebut memiliki pertahanan masing- masing yang disebut dengan nama 'Tengger' atau ciri. Dari sinilah muncul nama Tangerang yang asal katanya dari 'Tengger' sebagai benteng pertahanan. Maka tak heran jika Tangerang juga punya julukan sebagai Kota Benteng.

Arief melanjutkan, filosofi jembatan kaca Berendeng dibangun untuk menyatukan semangat warga Tangerang dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

"Karena kota ini bukan milik aku atau milik kamu. Tapi milik kita yang harus sama-sama kita jaga dan kita rawat. Agar kota ini terus tumbuh dan masyarakatnya tetap harmonis," jelas Arief. 

Ia juga menjelaskan, menamakan Jembatan Berendeng upaya untuk menggali yang menjadi ciri khas Kota Tangerang. Maka muncul nama-nama unik yang ada kaitannya dengan masyarakat Tangerang. Baik dari sisi budaya, bahasa keseharian maupun nama tempat. 

Seperti tugu di Jalan Sudirman Cikokol diberikan nama Jam Gede Jasa. Angkutan umum dikasih nama angkot Si Benteng, Bus Tayo dan Bus Jawara. Aplikasi pengaduan masyarakat diberi nama Laksa serta program layanan pemerintah dengan nama yang erat kaitannya dengan masyarakat Tangerang.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

KOTA TANGERANG
Motor Mogok Usai Isi Bensin di SPBU Pertamina Kebon Nanas, Diduga Tercampur Air

Motor Mogok Usai Isi Bensin di SPBU Pertamina Kebon Nanas, Diduga Tercampur Air

Kamis, 18 September 2025 | 16:15

Seorang warga mengunggah video viral yang menunjukkan motornya mogok tak lama setelah mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina Kebon Nanas, Kecamatan Cikokol, Kota Tangerang, Kamis 18 September 2025.

BANTEN
Barantin Klaim 18 Kontainer Udang Reimpor dari AS Tak Terpapar Zat Radioaktif

Barantin Klaim 18 Kontainer Udang Reimpor dari AS Tak Terpapar Zat Radioaktif

Kamis, 18 September 2025 | 13:19

Badan Karantina Indonesia (Barantin) mengawal ketat proses masuknya kembali 18 kontainer udang vaname yang sebelumnya diekspor ke Amerika Serikat. Pengembalian ini terjadi setelah adanya dugaan cemaran radioaktif Cesium-137 (Cs-137) .

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill