Buruan Siapkan CV, Ada 1.020 Lowongan Kerja pada 28-29 Oktober
Selasa, 21 Oktober 2025 | 14:37
Kabar baik bagi para pencari kerja yang masih membutuhkan lowongan pekerjaan.
TANGERANGNEWS.com-Sebanyak 2.500 buruh dari berbagai perusahaan di wilayah Tangerang akan turun ke jalan untuk melakukan aksi damai pada peringatan Hari Buruh (May Day), Rabu 01 Mei 2024.
Ribuan buruh yang tergabung dalam sejumlah serikat buruh, seperti Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) 92 dan Serikat Pekerja Nasional Indonesia ini, akan bergerak dari Tangerang ke Jakarta.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Koordinator KASBI Wilayah Tangerang Maman, Senin 29 April 2024. Ia mengatakan jumlah buruh yang akan turun ke jalan itu diperkirakan akan bertambah.
"Sesuai dengan data yang masuk ke kami, jumlahnya lebih dari 2.500 orang," jelasnya.
Menurut Maman, buruh dari wilayah Tangerang dan Banten akan bergabung dengan kelompok buruh se-Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi nanti, dalam aksi Gerakan Gabungan Rakyat (Gebrak).
Sasaran ribuan buruh dalam menyampaikan tuntutannya yaitu Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Istana Merdeka, dan Bundaran HI.
Adapun peringatan May Day tahun ini membahas beberapa tuntutan di antara seperti mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja dan PP turunannya, stop PHK dan pemberangusan serikat buruh, berlakukan upah layak nasional, secara adil dan bermartabat, serta Cabut PP 51 2023.
"Kemudian, tolak sistem kerja kontrak, outsourcing, sistem kerja magang, dan sistem mitra palsu bagi driver online dan ojol. Juga lindungi buruh perempuan, stop pelecehan dan kekerasan ditempat kerja," tegasnya.
Kabar baik bagi para pencari kerja yang masih membutuhkan lowongan pekerjaan.
Asosiasi Pedagang ayam Se-Kabupaten Tangerang melakukan aksi demo di Kantor Bupati Tangerang, Jalan Pemda Tigaraksa, Selasa 21 Oktober 2025, siang.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten resmi menuntaskan persoalan dualisme kepengurusan di tubuh PWI Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Pertanyaannya, masihkah generasi kampus hari ini mampu menjaga tradisi kritisnya tanpa meninggalkan tanggung jawab akademiknya?