Connect With Us

Ibu Muda Pemegang Kartu Multi Guna Meninggal Pasca Melahirkan

| Selasa, 14 Juni 2011 | 17:23

Bayi Linda. (tangerangnews / rangga)


TANGERANG-
Nasib naas menimpa Linda Wahyuningsih ,21, warga Jalan Panglima Polim Gang Kumpisinin No.146 RT 06/ 02, Kelurahan Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Linda merupakan warga yang tidak mampu dan memiliki kartu multiguna (kartu pengobatan gratis) namun sempat ditolak oleh RSUD Kabupaten Tangerang. Linda meninggal akibat pendarahan hebat pasca melahirkan di RSUD Kabupaten  Tangerang.

Berdasarkan keterangan yang di himpun, Linda awalnya ingin berobat dan melahirkan dengan kartu Multiguna yang dimiliki supaya gratis. Namun pihak RSUD Kabupaten  Tangerang menolaknya, dengan alasan ada persyaratan administratif yang tidak terpenuhi. Keluarga Linda pun akhirnya mencari uang untuk biaya persalinan dan biaya pengobatan.

Marni ,50, ibu kandung Linda mengatakan, Linda meninggal Senin (13/6) sekitar pukul 07.00 WIB, saat hendak dibawa ke rumah sakit. Sebelumnya, pada 23 Mei lalu, Linda sempat melahirkan di RSUD Kabupaten Tangerang secara normal, dan pulang ke rumah sehari kemudian.
Namun, kondisi Linda justru memburuk, entah karena faktor apa ibu muda itu mengalami pendarahan hebat sehingga pada 7 Juni kembali dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang, selama tiga hari.”Kami punya kartu Multiguna, tapi ada persyaratan lain yang belum lengkap. Sampai saat ini kami masih dalam keadaan berduka,” ujar Marni.
 
Linda adalah anak sulung dari enam orang anak pasangan Namin dan Marni. Di lingkungan rumahnya, keluarga Linda memang yang paling memprihatinkan. "Suami saya tukang ikan keliling, dan saya  tukang sayur keliling. Sedangkan suami Linda, Slamet cuma jadi Satpam. Sedangkan Linda tidak kerja," ucapnya  Marni .

Pihak RSUD Kabupaten Tangerang ketika dikonfirmasi wartawan mengakui bahwa pada 23 Mei lalu, ada pasien bernama Linda Wahyuningsih yang datang untuk melahirkan. "Dia masuk ke kamar kelas satu ruang Anyelir B yang bertarif Rp 97.000/hari. Melihat kelas yang diambilnya itu, berarti dia bukan pasien pemegang kartu Multiguna," ucap Ahmad Nizar, Koordinator Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Tangerang.

Menurut Nizar, pemegang kartu Multiguna biasanya dirawat di kelas III, yang tarifnya Rp 25.000/hari. "Namun kami tidak tahu, apakah saat datang pasien menggunakan kartu Multiguna atau tidak. Yang pasti untuk bersalin dia membayar sendiri sebesar Rp 765.000," tandas Nizar.

Begitu juga saat Linda dirawat selama empat hari dari tangal 7 - 10 Juni, kata Nizar, Linda juga membayar sendiri sebesar Rp 1,064 juta. "Untuk sakit pendarahan itu, dia memang masuk ke kamar kelas tiga ruang Aster. Kami juga tidak tahu apakah dia mengajukan kartu Multiguna atau tidak," tandasnya.

Namun yang pasti kata Nizar, sesuai ketentuan yang ada, pihak rumah sakit tidak akan mempersulit pasien, baik itu mereka yang memegang kartu Multiguna atau tidak. (DRA)

OPINI
Jangan Lupakan Derita Gaza

Jangan Lupakan Derita Gaza

Jumat, 19 September 2025 | 18:49

‎Gaza terus diserang tanpa belas kasihan. Serangan demi serangan menjadi bukti nyata bahwa kejahatan Zionis Yahudi kian meningkat dari hari ke hari, pekan ke pekan hingga tahun ke tahun.

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

SPORT
Persikota Tangerang U17 Gagal Raih Juara di Final Piala Soeratin Nasional 

Persikota Tangerang U17 Gagal Raih Juara di Final Piala Soeratin Nasional 

Kamis, 18 September 2025 | 12:56

Pertandingan puncak Piala Soeratin U17 Nasional mempertemukan Persika Karanganyar dengan Persikota Tangerang U17 di Stadion Sriwedari, Rabu, 17 September 2025.

PROPERTI
Wander Alley: Destinasi Nongkrong Ala Jepang-Korea di Kawasan Intermoda TOD BSD City

Wander Alley: Destinasi Nongkrong Ala Jepang-Korea di Kawasan Intermoda TOD BSD City

Rabu, 17 September 2025 | 21:23

Sinar Mas Land tengah membangun Wander Alley, sebuah area komersial berkonsep alfresco retail yang terinspirasi dari streetscape ikonik di Jepang dan Korea.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill