TANGERANG-Setelah sempat tidak mengahdiri undangan klarifikasi pada Sabtu (6/8) kemarin, Direktur Umum (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bentang Marju Kodri akhirnya memenuhi panggilan Panwaslu, Minggu (7/8), sekitar pukul 15.00 WIB.
Marju dimintai keterangannya selama 2 jam hingga pukul 17.00 WIB, terkait indikasi menjadi tim sukses salah satu calon gubernur tertentu melalui organisasi Pendawa yang dilaporkan oleh Lembaga Pemantau Pilgub Banten Reclasseering Indonesia.
Ketua Panwaslu Kota Tangerang Wahyul Furqon mengatakan, dari hasil klarifikasi tersebut, Marju menyatakan dirinya tidak terlibat sebagai tim suskes Wahidin Halim. Organisasi Pendawa sendiri tidak melibatkan Wahidin. “Marju menolak dibilang sebagai tim suskes, alasannya tidak ada perintah dan penunjukan melalui SK, ataupun bantuan fasilitas dari Wahidin,” katanya.
Pandawa sendiri, dijelaskan Marju, merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang memantau perubahan di Provinsi Banten siapapun Gubernur-nya. “Marju juga menunjukan bukti akta notaris organisasi Pendawa,” kata Wahyul.
Terkait baliho ataupun atribut Pendawa yang bergambar Kodri dan Wahidin Halim, Kordri menyatakan bahwa itu respon dari masyarakat yang ingin perubahan. “Menurutnya itu dipasang oleh masyarakat yang mendukung Wahidin. Bukan Pendawa yang memasang,” ungkap Wahyul.
Ditanya apakah ada unsur pelanggaran dari hasil klarifikasi tersebut, Wahyul mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan kajian terlebuh dahulu dengan anggota Panwaslu. “Saya tidak mau memberikan pendapat sepihak. Kita akan kaji dan putuskan melalui rapat pleno. Rencananya akan kita lakukan pada hari Selasa besok,” katanya.(RAZ)