Connect With Us

BRIN Sebut Tangerang Tidak Alami Kemarau Sepanjang Tahun Ini

Fahrul Dwi Putra | Jumat, 16 Mei 2025 | 10:23

Hujan berintensitas sedang mengguyur di kawasan Alam Sutera Tangerang, Selasa, 24 Oktober 2023, sekira pukul 13.10 WIB. (@TangerangNews / Fahrul Dwi Putra )

TANGERANGNEWS.com- Wilayah Tangerang dan sekitarnya diperkirakan tidak akan mengalami musim kemarau sepanjang tahun 2025. Hal ini diungkapkan oleh peneliti dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin.

Menurut Erma, penyebabnya ialah dinamika badai vorteks di Samudra Hindia sehingga terhambatnya musim kering di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Dinamika badai vorteks di Samudra Hindia tersebut telah efektif menunda awal musim kemarau sehingga kondisi sering hujan yang terjadi di Sumatera bagian selatan dan Jawa masih akan terus berlangsung selama dasarian kedua Mei 2025,' ujar Erma saat pada Kamis, 15 Mei 2025 dikutip dari Tempo.co.

Dikatakan Erma, keberadaan bibit badai ini secara signifikan meningkatkan pembentukan awan hujan, terutama di wilayah Sumatera dan Jawa. 

Bahkan, dalam beberapa hari terakhir, curah hujan di berbagai wilayah Jawa mengalami peningkatan.

Pada hari yang sama, badai vorteks yang sebelumnya masih dalam tahap bibit telah berkembang menjadi badai tropis dengan kode 96S. Kecepatan anginnya mencapai 30 kilometer per jam. 

Lokasinya berada di Samudra Hindia bagian selatan, tepatnya pada koordinat 95 derajat Bujur Timur dan 8 derajat Lintang Selatan. Keberadaan badai ini yang cukup dekat dengan pesisir barat Sumatera, terutama Bengkulu, turut memicu pembentukan klaster awan konvektif dalam skala besar hingga mencapai pesisir selatan Pulau Jawa.

Lanjut Erma, suhu permukaan laut di wilayah Laut Jawa yang meningkat hingga 0,9 derajat Celsius turut memengaruhi pembentukan daerah tekanan rendah. 

Adanya pemanasan suhu permukaan di Laut Jawa juga berakibat pada pembentukan wilayah bertekanan rendah yang dapat mengonsentrasikan kelembapan dan menggagalkan musim kemarau.

Ciri khas musim kemarau, yang biasanya ditandai dengan kehadiran awan-awan tinggi tipis dari jenis cirrocumulus, tidak muncul tahun ini. Sebaliknya, aktivitas awan cumulus congestus yang membawa hujan masih terus terbentuk secara intensif di wilayah Sumatera dan Jawa. 

"Karakter musim kemarau yang ditandai dengan awan-awan cirrocumulus pun tidak terbentuk karena aktivitas awan cumulus congestus yang masih intensif terbentuk setiap hari di wilayah Sumatera dan Jawa," tambahnya.

Erma menegaskan, bukan hanya wilayah Jawa yang terdampak. Sumatera bagian selatan pun diprediksi tidak akan mengalami kemarau sepanjang tahun ini. 

Termasuk di antaranya wilayah Jabodetabek, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Sebagian besar daerah di Sumatera bagian selatan bahkan tidak akan mengalami kemarau sepanjang tahun ini. Demikian juga dialami wilayah seperti di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang juga tidak mengalami kemarau karena kriteria musim kemarau berupa minim hujan (kurang dari 50 milimeter) selama tiga dasarian berturut-turut tidak tercapai.

"Meskipun demikian, masih ada beberapa wilayah yang tetap mengalami musim kemarau normal dengan ciri minim hujan sejak Juni hingga September," bebernya.

Memasuki dasarian ketiga Mei 2025, diprediksi hujan di Pulau Jawa mulai berkurang. Namun, lonjakan curah hujan secara tiba-tiba masih bisa terjadi karena pengaruh dari dinamika atmosfer yang dipicu oleh sistem vorteks di Samudra Hindia. 

"Hal ini menandakan konvergensi meluas masih dapat dibentuk oleh dinamika vorteks Samudra Hindia yang akan menjadi faktor utama dalam mengubah musim kemarau menjadi bersifat basah atau banyak hujan," katanya.

OPINI
Limbah Industri Menjadi Ancaman Serius untuk Kesehatan Manusia dan Alam Sekitar

Limbah Industri Menjadi Ancaman Serius untuk Kesehatan Manusia dan Alam Sekitar

Minggu, 12 Oktober 2025 | 19:41

Saat ini ternyata Cesium-137 tidak hanya ada di lingkungan yang berhubungan dengan senjata nuklir atau pembangkit listrik tenaga nuklir. Namun, dari tumpukan logam bekas yang ada di kawasan industri pun berpotensi memicu timbulnya limbah radioaktif

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

BANTEN
Pecah Telur di PON Beladiri Kudus, Judo Banten Raih Perunggu Berkat Duet Intan-Putri

Pecah Telur di PON Beladiri Kudus, Judo Banten Raih Perunggu Berkat Duet Intan-Putri

Minggu, 12 Oktober 2025 | 18:05

Kontingen Banten berhasil 'pecah telur' dengan meraih medali perunggu pertama dari cabang olahraga Judo di Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 di Kudus, Jawa Tengah.

BISNIS
BTPN Syariah Berangkatkan Ibu-ibu Rajeg Tangerang ke Tanah Suci Berkat Terapkan Prinsip BDKS

BTPN Syariah Berangkatkan Ibu-ibu Rajeg Tangerang ke Tanah Suci Berkat Terapkan Prinsip BDKS

Rabu, 1 Oktober 2025 | 23:36

Sembilan nasabah perempuan dari Sentra Cilongok 6 New di Desa Daon, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, dikejutkan dengan kabar bahagia, mereka mendapatkan hadiah umrah gratis dari Bank BTPN Syariah.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill