Keracunan Program MBG Bukan Sekadar Angka
Senin, 19 Mei 2025 | 14:58
Sangat memprihatinkan karena program ini baru berjalan sekitar lima bulan, tetapi sudah menyebabkan setidaknya 1.315 siswa mengalami gejala keracunan.
TANGERANGNEWS.com-Aksi besar-besaran akan digelar oleh para pengemudi ojek online (Ojol). Mereka berencana akan mematikan aplikasi secara massal sebagai bentuk protes terhadap sistem "order hemat" yang dinilai merugikan pengemudi.
Ratusan driver Tangerang diperkirakan akan ikut serta dalam aksi damai ini. Dalam keterangannya, para pengemudi menyuarakan keresahan terkait sistem baru yang membuat mereka harus menanggung biaya promosi demi mempertahankan orderan.
“Ini masalah order hemat. Jadi sekarang bukan aplikator yang kasih insentif, tapi kita yang kasih insentif ke aplikator,” ujar Candra, Sektaris Komunitas Veteran BSD, Senin 19 Mei 2025.
Menurut Candra, sistem "order hemat" secara otomatis mengaktifkan promo untuk penumpang, namun dampaknya justru dirasakan langsung oleh driver.
Mereka merasa seolah dipaksa memberikan potongan harga dari penghasilan pribadi.
"Iya, kasih orderan hemat Rp2.000. Kalau sepuluh orderan, ya Rp20.000 sampai Rp30.000 hilang. Ini kita tanpa harus daftar, udah otomatis jadinya,” tambahnya.
Candra mengaku tidak melarang rekan-rekannya menggunakan fitur tersebut, namun ia menekankan pentingnya kesadaran kolektif demi kesejahteraan pengemudi itu sendiri.
“Kalau saya melarang mah nggak, cuma soalnya buat kebaikan mereka juga, buat kebaikan kita semua, bukan cuma mereka,” ujarnya.
Menurutnya, sistem ini sejatinya adalah bagian dari promo resmi aplikator, namun pelaksanaannya justru menimbulkan beban finansial bagi para pengemudi.
"Ini kebijakan soalnya otomatis. Ini promo sebenarnya, ini benar-benar normal untuk promo, tapi kan akan berdampak bagi driver," jelas Candra.
Aksi ini bertujuan untuk menekan pihak aplikator agar mengkaji ulang sistem pemotongan dan pemberian promo yang memberatkan driver.
Para pengemudi berharap adanya kebijakan yang lebih adil dan transparan dalam sistem pembagian insentif dan potongan harga.
Sementara itu, Putra, pengemudi ojol di Kota Tangerang menyatakan tetap melakukan on-bid demi kepentingan keluarga yang berada di rumah.
"Saya tetap melakukan on-bid, karena penghasilan saya sehari-hari dari kerja orderan penumpang, tapi saya tetap mendukung aksi damai yang dilaksanakan besok," ungkapannya.
Putra mempersilakan apabila rekan-rekan ojol mau mematikan aplikasinya. Namun, ia menyarankan agar ojol yang tidak ikut off bid agar tidak mendekat di lokasi demo.
"Yang penting jangan mendekati lokasi aksi, kalau pingin aman, dan kalau kita off bid, pemasukan kita buat makan anak - istri gimana, penghasilan kita hanya tergantung kita narik rajin dan tidaknya," katanya.
Putra menyatakan aksi damai ini digelar untuk menyampaikan aspirasi ojol dan kurir yang merasa tertekan dengan kebijakan perusahaan.
"Setahu saya tuntutannya meminta potongan 10%, kalau bisa sih ditiadakan, karna kita hanya mitra mengikuti peraturan saja," tegasnya.
Sangat memprihatinkan karena program ini baru berjalan sekitar lima bulan, tetapi sudah menyebabkan setidaknya 1.315 siswa mengalami gejala keracunan.
Dalam rangka meningkatkan wawasan dan keahlian pengusaha, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Disperindagkop UKM) memberikan pelatihan Kewirausahaan Entrepreneur Hub secara gratis, pada Rabu 28 Mei 2025, mendatang.
Asthara Skyfront City, kota mandiri yang dikembangkan Asthara Group di atas tanah lahan seluas 1.100 hektare, hadir berdampingan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).