Connect With Us

Penanganan Fakir Miskin di Tangerang akan Dibuat Raperda

| Sabtu, 10 Maret 2012 | 11:06

Gelandangan dan Pengemis Kota Tangerang belum bisa belum bisa menempati rumah singgah (tangerangnews / rangga)

  DPRD Kota Tangerang akan mengusulkan Raperda inisatif tentang Penanggulangan Fakir Miskin untuk untuk mengawal program Pemkot dalam mengurangi angka kemiskinan.   Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang Muliawan Gandi mengatakan, Raperda ini mengacu pada UU no 13/2011 tentang Penanganan Fakir Miskin. Saat ini Rapeda tersebut tengah memasuki tahap kajian akademik.  
“Penanganan kemiskinan ini melalui beberapa sektor seperti kesehatan dan pendidikan. Raperda ini lebih teknis dan ada muatan lokal yang sesuai ciri Kota Tangerang. JIka kajian akademik selesai disusun, akan segera diusulkan ke eksekutif,” katanya, Jumat (9/3).   Menurutnya, dalam Raperda fakir miskin ini nantinya diatur tentang pembenahan data fakir miskin yang ada di Kota Tangerang.

“Kita fokuskan untuk pembenahan data di BPS (Badan Pusat Statistik) untuk kriteria warga yang  termasuk golongan fakir miskin. Supaya bantuan-bantuan dari pemerintah bisa disalurkan tepat sasaran,” katanya.   Selain itu, kata Muliawan penanganan fakir miskin oleh Dinas terkait juga akan dikoordinir. “Selama ini, penanganan fakir miskin itu keroyokan.

Tidak ada koordinasi antara Dinas Sosial, Kesehatan dan Pendidikan. Nanti akan dibentuk tim agar terkoodinir,” tambah Muliawan.   Dengan Raperda tersebut, ia berharap tingkat ekonomi warga miskin di Kota Tangerang bergeser ke tingkat menengah. Selain itu, ia juga mengharapkan agar, Pemkot tidak menolak usulan raperda tersebut.   “Saya harap tidak ditolak, karena raperda ini pro rakyat. Kalau ada aturan dari raperda yang tidak disetujui yang lebih baik kita bicarakan,” ungkap Muliawan.(RAZ)  
TEKNO
Canggih, Begini Cara Kerja QRIS yang Jadi Favorit untuk Transaksi Pembayaran Digital 

Canggih, Begini Cara Kerja QRIS yang Jadi Favorit untuk Transaksi Pembayaran Digital 

Selasa, 13 Mei 2025 | 12:56

Kemudahan transaksi digital di Indonesia semakin terasa dengan hadirnya QRIS, sistem pembayaran berbasis QR code yang dirancang untuk menyatukan berbagai metode pembayaran dalam satu kode.

BANTEN
Baru Punya 35, Banten Butuh 1.388 Dapur MBG untuk Penuhi Kebutuhan 2,9 Juta Siswa

Baru Punya 35, Banten Butuh 1.388 Dapur MBG untuk Penuhi Kebutuhan 2,9 Juta Siswa

Selasa, 13 Mei 2025 | 20:29

Provinsi Banten membutuhkan sekitar 1.388 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sementara jumlah yang ada saat ini, masih terbilang belum ideal.

PROPERTI
Apa Perbedaan Regency dan Residence pada Nama Perumahan? Ini Penjelasannya 

Apa Perbedaan Regency dan Residence pada Nama Perumahan? Ini Penjelasannya 

Rabu, 7 Mei 2025 | 14:58

Di Indonesia, nama-nama kompleks perumahan seperti “regency” dan “residence” kerap digunakan pengembang. Meski terdengar serupa, kedua istilah ini ternyata memiliki perbedaan

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill