Connect With Us

Eksekusi Pasar Ricuh, Pedagang Duga Kepentingan Swasta

| Kamis, 21 Februari 2013 | 16:24

Penertiban Pasar Pujasera. (tangerangnews / rangga)

 
TANGERANG-Eksekusi pedagang Pasar Pujasera, pedagang yang tersisih dari Pasar Babakan, yang ada disamping pusat perbelanjaan Tangerang City Mal, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang pada Kamis (21/02) berakhir ricuh.  
 
Puluhan petugas Satpol PP Kota Tangerang dan Polisi Khusus Lapas (Polsuspas) serta anggota dari Polres Metro Tangerang tak bisa berbuat banyak. Lantaran, tak kurang dari 50 orang pedagang menolak pemagaran yang dilakukan petugas Satpol PP.

 Petugas Satpol PP dan Polsuspas dari Kemenkum dan HAM yang bermaksud menutup pasar tersebut karena berdiri diatas lahan milik Kemenkum dan HAM.

Puluhan petugas datang sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka membongkar jalan masuk menuju pasar serta memagari pintu masuknya dengan kayu kaso dan bambu sehingga tidak bisa dilewati.

 Menurut salah satu Poluspas Sapto, ada sebanyak 37 lapak dan kios pedagang di Pasar Pujasera. Pihaknya menutup pasar untuk pengembalian lahan seperti semula.

"Ini berdasarkan Surat Edaran kepala biro perlengkapan No SEK.04.PL.04.01-642, tertanggal 25 september 2012. Lahan yang dipergunakan untuk pujasera harus dikembalikan," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya telah memberitahukan para pedagang untuk segera pindah. "Sudah diberitahukan kalau kalau pasar akan ditutup mulai tanggal 1 Januari 2013. Ternyata belum pindah. Tapi kita masih kasih toleransi untuk membongkar sendiri bangunannya," katanya.
Sidik salah satu pedagang buah di pasar tersebut mengatakan, dirinya keberatan karena setiap tahun selalu membayar uang sewa sebesar Rp70 juta. Bahkan, selama ini mereka juga selalu bayar uang keamanan sebesar Rp200 ribu. “Kami sewa di sini, perjanjiannya 20 tahun. Baru lima tahun kok sudah diminta pindah.  Ini ada buktinya,” ujar Sidik seraya menunjukan surat perintah pengelolaan Pasar Pujasera.  

Sidik menduga, seluruh petugas tersebut melakukan penertiban terhadap pedagang lantaran ada pihak swasta yang ingin mengisi lahan tersebut. “Kalau untuk pemerintah dan untuk masyarakat luas kami siap saja sebenarnya, tetapi kami pikir ini karena ada pihak swasta yang bermain dibelakang,” ujar Sidik. (RAZ)
 
HIBURAN
Produk Saramonic, Fitur Terbaru dan Ragam Serinya

Produk Saramonic, Fitur Terbaru dan Ragam Serinya

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:41

Dalam era digital saat ini, kebutuhan akan perangkat audio berkualitas tinggi semakin meningkat, terutama di kalangan content creator, videografer, dan podcaster

OPINI
Skripsi: Warisan Lama yang Membebani Generasi Baru?

Skripsi: Warisan Lama yang Membebani Generasi Baru?

Sabtu, 12 Juli 2025 | 18:34

Di berbagai kampus, skripsi justru menjadi sumber tekanan luar biasa bagi mahasiswa. Ketika yang seharusnya menjadi proses belajar berubah menjadi beban mental, kita harus bertanya: Apakah skripsi masih relevan di era sekarang?

TEKNO
YouTube Bakal Batasi Monetisasi Konten AI dan Video Tidak Orisinal Mulai 15 Juli 2025

YouTube Bakal Batasi Monetisasi Konten AI dan Video Tidak Orisinal Mulai 15 Juli 2025

Sabtu, 12 Juli 2025 | 20:12

YouTube akan segera menggulirkan perubahan besar dalam kebijakan monetisasi untuk menindak konten-konten tidak orisinal, termasuk video yang diproduksi massal dan bersifat repetitif.

NASIONAL
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat Meski Sudah Pertengahan Musim Kemarau 

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat Meski Sudah Pertengahan Musim Kemarau 

Sabtu, 12 Juli 2025 | 19:55

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan cuaca ekstrem masih sangat mungkin terjadi di banyak wilayah Indonesia meski secara klimatologis sudah memasuki musim kemarau.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill