Connect With Us

KPK Diminta Sidik Korupsi Migas

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 16 Juni 2014 | 23:38

KPK (tangerangnews / kpk)

 
 
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta segera menyidik mafia minyak dan gas (migas) yang membuat ekonomi biaya tinggi.

Negara ini diduga sengaja tidak membangun kilang pengolahan minyak mentah, hanya supaya terus-menerus impor bahan bakar minyak (BBM). Sebab dari impor BBM itulah mafia migas meraup untung sedikitnya Rp 100 miliar per hari atau Rp 36 triliun per tahun.

Hal itu membuat harga BBM menjadi lebih mahal dari seharusnya. Pengeluaran rakyat dan pemerintah untuk anggaran BBM, jadi lebih mahal, termasuk BBM untuk mobil-mobil operasional KPK untuk memburu koruptor.
            Menurut Politisi Partai Golkar Poempida Hidayatullah,  Hatta Radjasa saat masih menjabat Menko Perekonomian menjadi penyebab kebijakan energi menjadi tidak jelas dan praktik mafia migas sulit diberantas.

            "Mafia migas gagal dibasmi karena saat Menko Hatta tidak punya konsep mengenai energi terbarukan. Akibatnya, kita terus impor minyak yang banyak mafia bergentayangan," kata Poempida, Rabu (11/6/2014).


Selama ini Indonesia terus bergantung pada bahan bakar minyak (BBM) impor, sengaja tidak mendirikan kilang pengolahan, hanya supaya impor jalan terus dan komisi diperoleh mafia.

Menurut penelusuran Soliodaritas Kerakyatan Khusus Migas (SKK Migas) dan Badan Pemerhati Migas (BP Migas), mafia bukan hanya impor BBM untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi cengkeraman luas dalam seluruh bisnis ekspor-impor migas di Indonesia, termasuk pembagian ladang minyak kepada perusahaan asing.

"Siapa yang menjadi direksi dan komisaris di Pertamina, juga keluar dari kantong mafia. SBY gagal membasmi mafia migas, malah menyuburkan. Ini jadi pertanyaan, SBY tahu tetapi tidak dibasmi," kata Ferdinand Hutahayan, Direktur Pengolahan SKK Migas.


BP Migas berharap, KPK hendaknya mendahulukan kepentingan bangsa ke depan ketimbang melindungi oknum tertentu.
"Puluhan tahun Indonesia tidak mempunyai kilang pengolahan minyak. Kenapa bisa begitu? Kenapa? Silakan dijawab oleh KPK," tukas Syafti Hidayat, Direktur Riset BP Migas.
 


 
BANTEN
Cara Pasang Listrik Sementara Pakai Aplikasi PLN Mobile, Bisa Untuk Acara Hajatan 

Cara Pasang Listrik Sementara Pakai Aplikasi PLN Mobile, Bisa Untuk Acara Hajatan 

Kamis, 2 Mei 2024 | 21:37

Masyarakat, terutama di Provinsi Banten, tidak perlu khawatir tentang kekurangan kapasitas listrik saat menyelenggarakan acara hajatan atau pesta.

KOTA TANGERANG
Tetapkan Empat Perda, DPRD Kota Tangerang Dorong Program Pembangunan yang Berdaya Saing

Tetapkan Empat Perda, DPRD Kota Tangerang Dorong Program Pembangunan yang Berdaya Saing

Jumat, 3 Mei 2024 | 10:36

Sebanyak empat Raperda telah ditetapkan menjadi peraturan daerah atau Perda oleh DPRD Kota Tangerang dalam rapat paripurna.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill