Connect With Us

Perkosa lalu Dinikahi, Tetap aja Masuk Bui 3 Tahun

EYD | Jumat, 4 Desember 2015 | 09:31

Ilustrasi Pemerkosaan (istimewa / tangerangnews)

TANGERANG – Mahkamah Agung menghukum Sandy (21) karena menghamili dan kemudian menikahi korban yang masih anak-anak. MA mencurigai ada upaya penyelundupan hukum dengan menikahi korban agar Sandy lolos dari penjara.

Kasus bermula saat Sandy berkenalan dengan korban yang masih berusia 15 tahun di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Juni 2013. Dari hubungan tersebut, Sandy lalu membujuk korban untuk mau disetubuhi. Hal ini dilakukan berkali-kali sehingga korban hamil.

Hubungan itu lalu tercium orang tua korban. Sandy lalu dihadapkan ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam proses ini, mereka berdua kemudian menikah. Pada 6 November 2013 jaksa menuntut Sandy dihukum 3 tahun penjara atau sesuai ancaman minimal dalam UU Perlindungan Anak.

Tapi, pada 20 November 2013, Pengadilan Negeri (PN) Kendari hanya menghukum Sandy selama 6 bulan penjara. Putusan ini lalu dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Kendari pada 13 Februari 2014. Atas putusan ini, jaksa lalu kasasi. Gayung bersambut. MA mengabulkan permohonan jaksa. “Menjatuhkan pidana kepada terdakwa selama 3 tahun,” demikian lansir website MA, Jumat (4/12/2015).

Menurut majelis, penjatuhan pidana di bawah standar minimal UU, hanya diberlakukan terhadap perkara tertentu seperti pelaku masih anak-anak. Namun, dalam kasus ini, pelaku telah berumur 21 tahun atau sudah dewasa dan bukan lagi tergolong anak-anak. MA juga menolak dalih perkawinan korban dan pelaku menghapus hukuman minimal tersebut.

“Bahwa perkawinan antara terdakwa dan korban tidak dapat menghapus atau mengurangi kesalahan terdakwa karena Pasal 81 ayat 2 UU Perlindungan Anak bukanlah delik aduan,” ujar majelis dalam vonis yang diketok pada 12 Juni 2014.

Kasus ini diadili oleh majelis yang diketuai hakim agung Prof Dr Surya Jaya dengan anggota hakim agung Suhadi dan hakim agung Margono. “Perkawinan belum tentu menyelesaikan masalah bagi korban di kemudian hari. Dalam usia yang masih sangat remaja, yang seharusnya masih duduk di bangku sekolah untuk menatap masa depan yang lebih baik. Banyak perkawinan dilakukan hanya untuk membebaskan terdakwa dari jeratan hukum, tetapi setelah itu korban lebih terlantar karena memang belum waktunya kawin,” ucap majelis.

“Bahwa pembuat UU telah menentukan batas minimum dan maksimum pemidanaan. Hakim harus menetapkan keadilan di atas batas minumum dan maksimum, bukan mengurangi atau melampauinya,” sambung majelis dengan suara bulat.

WISATA
Tingkat Keterisian Hotel di Kabupaten Tangerang Diprediksi Meningkat 52 Persen saat Nataru

Tingkat Keterisian Hotel di Kabupaten Tangerang Diprediksi Meningkat 52 Persen saat Nataru

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:40

Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Diporabudpar) Kabupaten Tangerang, memperkirakan tingkat keterisian hotel di wilayahnya meningkat hingga 52 persen dibandingkan saat hari-hari normal saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

PROPERTI
Paramount Gading Serpong Punya Logo Baru, Makna Bentuk dan Warnanya Penuh Filosofi 

Paramount Gading Serpong Punya Logo Baru, Makna Bentuk dan Warnanya Penuh Filosofi 

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:03

Paramount Gading Serpong resmi memperkenalkan identitas visual terbaru yang menegaskan arah pengembangan kawasan sebagai kota modern yang tumbuh berkelanjutan.

KAB. TANGERANG
Pemkab Tangerang Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem saat Berwisata di Pantai

Pemkab Tangerang Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem saat Berwisata di Pantai

Sabtu, 13 Desember 2025 | 19:22

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mewaspadai potensi bencana pada sejumlah tempat wisata dan rekreasi alam yang ada di wilayahnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

OPINI
Pengaruh Era Digital Terhadap Mental Gen Z

Pengaruh Era Digital Terhadap Mental Gen Z

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:26

Di era digital seperti sekarang ini, penggunaan gadget tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan sosial dan komunikasi. Semua aktivitas kita sehari-hari seakan memang sengaja diarahkan untuk mengoptimalkan penggunaan gadget.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill