Connect With Us

Pemerintah Siap Sanksi Pelaku Reklamasi Teluk Jakarta

EYD | Selasa, 19 April 2016 | 11:07

Reklamasi Teluk Jakarta (istimewa / tangerangnews)

TANGERANG – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk melaporkan hasil rapat koordinasi reklamasi Teluk Jakarta. Pemerintah pusat siap memberikan sanksi jika persyaratan reklamasi tidak dipenuhi oleh pengembang.

Siti mengatakan, pihaknya akan meneliti indikasi hal-hal yang belum dipenuhi soal persyaratan reklamasi terutama di pulau-pulau yang sedang dan sudah dikonstruksikan.

"Makanya tim kami akan turun meneliti di lapangan menyusun berita acara dengan pengembang apa yang kurang dan apa yang belum sesuai dengan aturan untuk kita penuhi, kalau tak penuhi akan kena sanksi. Di situlah konstruksi dihentikan sementara tetapi perencanaan setop dulu," ujar Siti di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2016).

Siti mengakui ada permasalahan yang rumit pada regulasi reklamasi Teluk Jakarta. Disebutkannya, pemerintah DKI memiliki landasan hukum mengeluarkan izin yang diatur di Keppres 52 tahun 1995 dan Undang-undang Tata Ruang nomor 26 tahun 2007 yang diatur juga di Perpres 58 tahun 2008. Berdasarkan UU Tata Ruang itu dikeluarkan Perda nomor 1 tahun 2012. "Dari situ dia berpikir sudah ada dan keluarlah izin-izin itu," kata Siti.

Masalahnya, pada UU nomor 27 tahun 2007 tentang Tata Ruang dan Pengelolaan Pulau-pulau Kecil disebutkan untuk reklamasi yaitu harus ada rencana strategis, rencana zonasi, rencana pengelolaan wilayah, dan rencana aksi dari reklamasi. "Dan ini disyaratkan oleh UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil," ujar Siti.

Berdasarkan UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil maka Pemda menyusun perda yang dibahas di DPRD. Namun belum saja perda itu selesai, beberapa anggota DPRD DKI Jakarta tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyerahan perda oleh pemerintah DKI atas dasar kebutuhan zonasi untuk memperkuat izin reklamasi.

Pihak KLHK mengingatkan amdal untuk tiap pulau yang akan direklamasi tidaklah cukup. Hal ini dikarenakan pulau-pulau yang direklamasi harus berada dalam satu Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) secara keseluruhan.

Pada pertemuan dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) pada Senin (18/4) kemarin, disepakati raperda akan direview dan menambahkan KLHS yang dilakukan oleh KKP, Kemendagri, Pemda DKI dan Kementerian Perhubungan.

Hal ini diputuskan mengingat 17 pulau yang disiapkan, beberapa di antaranya telah menjalankan rekontruksi di pulau G, C, D. "Nah sekarang persolan pulau O, P dan Q rencananya untuk apa? Kalau dia kepentingan nasional, itu nasional yang liar. Kemarin info Pemda DKI pulau N, O, P dan Q itu nanti sangat mungkin dikaitkan dengan Jakarta Port.

Pada pertemuan tersebut, disepakati pembentukan tim kerja yang dipimpin oleh Kemenko Kemaritiman untuk mengatasi kompleksitas aturan reklamasi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang mendengar pemaparan Siti juga telah sepakat untuk menghentikan sementara reklamasi Teluk Jakarta. "Tadi sudah jelaskan dan memang kan penegasan untuk penghentian sementara kan dari beliau ya waktu di Halim selain dari KKP," kata Siti.

 

"Nah respons Pak Wapres ini jalannya sudah ada, silakan diselesaikan dan saya akan laporkan terus ke Presiden dan Wapres," sambungnya.

NASIONAL
PLN Hadirkan Listrik Andal untuk Gerakan Laut Sebasah dan Penanaman Mangrove di Kamal Muara

PLN Hadirkan Listrik Andal untuk Gerakan Laut Sebasah dan Penanaman Mangrove di Kamal Muara

Minggu, 17 Agustus 2025 | 17:28

Ratusan orang berkumpul di pesisir Kamal Muara, Jakarta, untuk memulai Gerakan Laut Sehat Bebas Sampah atau Laut Sebasah sekaligus peletakan batu pertama pengembangan Kawasan Mangrove Nasional.

MANCANEGARA
 Banjir Tangerang Masuk Berita Malaysia, Netizen: Go Internasional

Banjir Tangerang Masuk Berita Malaysia, Netizen: Go Internasional

Senin, 7 Juli 2025 | 22:19

Hujan yang mengguyur wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya menyebabkan banjir di sejumlah titik, sejak Minggu 6 Juni 2025, malam. Bahkan peristiwa ini menjadi pemberitaan di media Malaysia.

BISNIS
Ratusan Pelaku UMKM Kota Tangerang Belajar Digital Marketing Tingkatkan Penjualan

Ratusan Pelaku UMKM Kota Tangerang Belajar Digital Marketing Tingkatkan Penjualan

Rabu, 13 Agustus 2025 | 17:02

Sekitar 100 pelaku UMKM di Kota Tangerang mempelajari digital marketing dalam pelatihan yang digelar Telkomsel, di Kantor Telkomsel Regional Western BSD, Selasa 12 Agustus 2025.

PROPERTI
Ruko Grand Boulevard Aniva Ludes Terjual Sebelum Launching

Ruko Grand Boulevard Aniva Ludes Terjual Sebelum Launching

Jumat, 15 Agustus 2025 | 16:24

Di tengah kondisi sektor properti yang fluktuatif, Paramount Land justru mencatat rekor baru. Produk komersial premium Grand Boulevard Aniva Studio Loft ludes terjual bahkan sebelum peluncuran resmi, dengan status over-subscribed

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill