Connect With Us

Mulai Januari 2025, Ini Tambahan Dua Kolom Pajak Baru di STNK 

Fahrul Dwi Putra | Jumat, 13 Desember 2024 | 11:37

Ilustrasi STNK. (Istimewa / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Pemerintah akan menerapkan aturan baru yang akan berdampak langsung pada pembayaran pajak kendaraan bermotor. Yakni, dua tambahan pajak baru untuk opsen pajak kendaraan bermotor (PKB) dan opsen bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), yang akan mulai berlaku pada 5 Januari 2025. 

Perubahan ini mengacu pada Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.  

Dikutip dari DetikCom, opsen pajak adalah pungutan tambahan yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari pajak utama. Opsen PKB dikenakan oleh pemerintah kabupaten atau kota atas pokok pajak kendaraan bermotor, sementara opsen BBNKB berlaku untuk bea balik nama kendaraan bermotor. Kedua opsen ini akan dipungut bersamaan dengan pembayaran pajak utama kendaraan.  

Sebagai bagian dari implementasi aturan baru ini, lembaran di balik Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) akan mengalami perubahan. 

Dua kolom baru akan ditambahkan untuk mencatat besaran opsen PKB dan opsen BBNKB, sehingga selain kolom pajak utama seperti BBN KB, PKB, SWDKLLJ, dan biaya administrasi, kini akan ada kolom Opsen BBN KB dan Opsen PKB.  

Bagaimana Sistem Pembayaran Opsen Bekerja? 

Pembayaran opsen akan dilakukan bersamaan dengan pembayaran pajak utama kendaraan. Ketika pemilik kendaraan melakukan pembayaran, bank akan membagi setoran (split payment) ke beberapa rekening, yaitu:  

PKB dan BBNKB: Disetor ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) provinsi.  

  • Biaya administrasi STNK dan TNKB: Disetor sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN). 
  • SWDKLLJ: Disetor ke rekening Jasa Raharja. 
  • Opsen PKB dan BBNKB: Disetor ke RKUD kabupaten/kota tempat kendaraan terdaftar.  

Berapa Besar Opsen yang Akan Dikenakan?

Tarif opsen PKB dan BBNKB ditetapkan sebesar 66 persen dari pajak utama yang terutang. Misalnya, jika PKB tahunan kendaraan adalah Rp1 juta, maka tambahan opsen yang harus dibayar adalah Rp660 ribu. Dengan demikian, total pembayaran menjadi Rp1,66 juta.  

Namun, untuk mengurangi beban masyarakat, tarif maksimal pajak induknya telah diturunkan lebih dulu. Tarif maksimal PKB untuk kepemilikan pertama adalah 1,2 persen, sedangkan untuk kepemilikan kedua dan seterusnya (pajak progresif) maksimal 6 persen. Sementara itu, tarif maksimal BBNKB ditetapkan sebesar 12 persen.  

Apa Dampaknya bagi Pemilik Kendaraan?  

Dengan adanya tambahan dua kolom pajak baru di STNK, masyarakat perlu memperhatikan kenaikan biaya pajak kendaraan mulai tahun depan. Perubahan ini bertujuan untuk memperkuat pendapatan daerah dan mendukung pembangunan di tingkat lokal.  

Sebagai pemilik kendaraan, penting untuk memahami aturan baru ini agar tidak kaget saat melakukan pembayaran pajak kendaraan pada 2025. Pastikan juga untuk mempersiapkan anggaran lebih besar jika opsen pajak ini sudah diberlakukan.  

HIBURAN
Pegawai KAI Terancam Dipecat Gegara Tumbler Penumpang Hilang Usai Turun di Stasiun Rawa Buntu

Pegawai KAI Terancam Dipecat Gegara Tumbler Penumpang Hilang Usai Turun di Stasiun Rawa Buntu

Kamis, 27 November 2025 | 19:11

Viral di media sosial kasus hilangnya tumbler bermerek TUKU milik seorang penumpang KRL, Anita Dewi, yang diunggah pada platform Threads hingga memicu reaksi warganet.

PROPERTI
Catat Penjualan Positif Sepanjang Tahun, ModernCikande Raih Penghargaan PIA 2025 dan 

Catat Penjualan Positif Sepanjang Tahun, ModernCikande Raih Penghargaan PIA 2025 dan 

Rabu, 26 November 2025 | 14:52

Kawasan industri ModernCikande Industrial Estate (MCIE) l dinobatkan sebagai peraih penghargaan Properti Indonesia Award 2025 untuk kategori Property Development – Industrial Estate Development

NASIONAL
Pemerintah Ogah Tetapkan Banjir di Sumatra Jadi Bencana Nasional, Sebut Belum Penuhi Kriteria

Pemerintah Ogah Tetapkan Banjir di Sumatra Jadi Bencana Nasional, Sebut Belum Penuhi Kriteria

Senin, 1 Desember 2025 | 14:10

Pemerintah Republik Indonesia (RI) belum menetapkan status darurat bencana nasional setelah banjir dan tanah longsor melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak 25 November 2025.

TOKOH
Antasari Azhar Eks Ketua KPK Meninggal Dunia, Disalatkan di Masjid Asy Syarif BSD

Antasari Azhar Eks Ketua KPK Meninggal Dunia, Disalatkan di Masjid Asy Syarif BSD

Sabtu, 8 November 2025 | 20:22

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar meninggal dunia pada Sabtu, 8 November 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill