Connect With Us

Layanan Bedah Jantung Minim Sayatan di Siloam Hospitals Tangerang, Minim Resiko dan Jaga Estetika

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 2 Mei 2025 | 17:01

dr Budi Rahmat, Sp. BTKV, Subsp.JPK (K), selaku Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular Siloam Hospital Lippo Village Tangerang. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang menghadirkan layanan operasi jantung bawaan dengan menggunakan metode minim sayatan atau Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS).

Metode ini memiliki banyak keuntungan bagi pasien kelainan jantung baik bawaan dari lahir mulai dai pemulihan yang cepat, minim resiko hingga menjaga estetika tubuh.

dr Budi Rahmat, Sp. BTKV, Subsp.JPK (K), selaku Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular Siloam Hospital Lippo Village menjelaskan pada metode lama operasi jantung dilakukan dengan teknik belah otot dada depan ataupun di bawah payudara.

Hal itu dinilai berisiko, karena sayatan yang dihasilkan pun lebih panjang, serta dapat memunculkan kiloid kulit di kemudian hari.

"Dengan metode lama, semakin besar sayatan semakin besar resikonya, minimal nyeri. Penyembuhannya juga akan lebih lama. Belum lagi masalah estetika, khusunya buat wanita, bekas luka sayatan di dada bisa membuat kepercayaan diri turun," terangnya, Jumat 2 Mei 2025.

Sementara itu, jika dengan metode MICS, sayatan dilakukan lebih minimalis di bawah bagian ketiak sebelah kiri. Ukuran sayatan hanya sekitar 3 sampai 4 sentimeter.

"Teknik ini memanfaatkan jaringan di bawah ketiak sebelah kiri. Di mana tidak ada otot besar, bekas operasi tidak terlihat jelas dan tidak mengganggu aktifitas setelahnya," ujar dr Budi Rahmat.

Keunggulan lainnya untuk pasien, pada saat membutuhkan ruang rawat di ICU maksimal hanya 4 hari saja. Bila cara konvensional biasa, bisa membutuhkan waktu hingga 14 hari.

Setelahnya bila sudah keluar dari rumah sakit, satu hingga dua minggu sudah bisa beraktifitas atau bekerja.

"Pada pasien anak dan dewasa bisa cepat sembuh, estetika terjaga, tidak ada trauma pasca operasi," tambah dr Budi Rahmat.

dr Budi Rahmat menjelaskan kelainan jantung bawaan adalah kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang terjadi sejak lahir, yang dapat menyebabkan gangguan dalam aliran darah dan fungsi jantung. 

Menurutnya, jantung bisa memiliki kelainan dalam bentuk fungsi atau anatomi. Jumlah kelainannya bisa mencapai 900 jenis.

"Di indonesia ada sekitar 45 ribu kasus kelainan kelainan jantung dalam setahun tahun, namun baru 5 ribu kasus yang tertangani. Sisanya bagaimana? Menunggu antrean BPJS atau meninggal karena tidak tertangani," terangnya.

Dikatakan dr Budi Rahmat dengan metode MISC ini, semoga semakin banyak kasus kelainan jantung yang dapat tertangani. "Juga bisa menghilangkan stigma kalau operasi jantung itu menakutkan," tutupnya.

KOTA TANGERANG
Mahasiswa Universitas Buddhi Dharma Tangerang Ditemukan Gantung Diri di Kampus

Mahasiswa Universitas Buddhi Dharma Tangerang Ditemukan Gantung Diri di Kampus

Selasa, 17 Juni 2025 | 00:45

Seorang mahasiswa Universitas Budhi Dharma ditemukan tewas gantung diri di kampus yang berlokasi di Kelurahan Karawaci, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Senin 16 Juni 2025.

MANCANEGARA
Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Minggu, 1 Juni 2025 | 10:35

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru terkait dunia kerja di Indonesia. Dalam Laporan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2025, mayoritas tenaga kerja nasional masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah

TEKNO
Siloam Hospitals Fokus Hadirkan Layanan Teknologi AI dan Robot

Siloam Hospitals Fokus Hadirkan Layanan Teknologi AI dan Robot

Rabu, 11 Juni 2025 | 19:01

Siloam Hospitals tengah berfokus untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih efisien dan mudah diakses bagi seluruh masyarakat melalui implementasi strategi Next Generation Siloam (NGS).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill