Danamon Masuk Daftar 100 Perusahaan Terbesar Versi Fortune Indonesia 2025
Jumat, 19 September 2025 | 16:29
Majalah Fortune Indonesia kembali merilis daftar 100 perusahaan terbesar di Tanah Air.
Penulis: Fajrina Laeli, S.M., Aktivis Muslimah.
TANGERANGNEWS.com-Gaza terus diserang tanpa belas kasihan. Serangan demi serangan menjadi bukti nyata bahwa kejahatan Zionis Yahudi kian meningkat dari hari ke hari, pekan ke pekan hingga tahun ke tahun. Meninggalkan derita yang seolah tak pernah menemukan akhir bagi rakyat Gaza yang hanya mempertahankan tanahnya.
Terbukti pada Sabtu (6/9/2025), militer Israel meminta warga Palestina di Kota Gaza, kota terbesar di wilayah tersebut, untuk mengungsi ke Selatan. Operasi ini mencakup seluruh kota, setelah berminggu-minggu melancarkan serangan di utara atas perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk merebut kota itu (republika.co.id, 6/9/25).
Dibalik instruksi resmi tersebut tersimpan ironi yang sejatinya adalah alarm kejahatan Zionis Yahudi yang kian meningkat, memaksa penduduk sipil meninggalkan rumahnya di bawah bayang-bayang serangan tanpa henti.
Netanyahu menegaskan Kota Gaza sebagai basis Hamas yang harus dikuasai untuk mengalahkan kelompok militan Palestina, tak peduli jika operasi ini mengancam penggusuran ratusan ribu warga.
Militer Israel, melalui juru bicaranya, Avichay Adraee, menyerukan warga Kota Gaza untuk mengungsi ke Khan Younis dengan janji adanya makanan, perawatan medis, dan tempat berlindung. Namun, klaim itu berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan, pasukan Israel telah menguasai hampir separuh Kota Gaza dan terus bergerak maju ke pusat kota setelah berminggu-minggu melancarkan serangan besar-besaran.
Perintah Netanyahu untuk merebut Kota Gaza, meskipun ditentang sebagian pimpinan militer, tetap dijalankan dengan pengerahan puluhan ribu pasukan cadangan, sebuah keputusan yang kian memperburuk penderitaan warga sipil.
Diselimuti kelaparan. Dibiarkan ketakutan. Pelarangan bantuan medis. Penyerangan pengungsian, rumah sakit, dan bangunan. Darah para syuhada yang memerahkan tanah Palestina. Semua itu terus menerus terjadi bagaikan neraka di bumi. Ironisnya, dunia seolah lupa dan tutup mata bahwa sejatinya Gaza masih terus menderita dibawah pijakan kaki Zionis Yahudi.
Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, menyebutkan Israel makin berani karena adanya “pembiaran dan diamnya komunitas internasional yang memalukan.” (tempo.co, 15/9/2025).
Inilah fakta, ketika Dunia Muslim memilih diam dan para penguasa Arab mengkhianati amanahnya. Akhirnya, Zionis Yahudi makin leluasa menumpahkan kejahatan. Alih-alih membela sesama Muslim, para pemimpin Muslim ini justru menutup mata. Bantuan kemanusiaan dari beberapa negara memang ada, tetapi tidak cukup untuk menghentikan kezaliman Zionis Yahudi, serta membebaskan Gaza dari belenggu kesengsaraan dunia.
Umat manusia di berbagai negara merasa geram, karena kejahatan Zionis Yahudi tidak bisa lagi ditoleransi. Hingga muncullah penggalangan dana dan bantuan, lalu mengirimkannya melalui misi Gaza Sumud Flotilla, sebuah gerakan yang diharapkan sebagai solidaritas lintas bangsa untuk mendukung rakyat Gaza yang terus menderita.
Armada sipil internasional bernama Global Sumud Flotilla kini berlayar di Laut Mediterania, menantang blokade Israel atas Gaza. Dengan lebih dari 50 kapal dan relawan dari 44 negara, inisiatif terbesar ini dipandang sebagai manifesto moral masyarakat sipil dunia atas krisis kemanusiaan yang menimpa Gaza (rri.co.id, 2/9/25).
Sayangnya, solusi kemanusiaan ini tidaklah cukup menghentikan kejahatan Zionis. Gaza tetap terjajah, sedangkan kebebasan yang didambakan olej rakyatnya masih jauh dari kenyataan.
Sejatinya, tidak ada solusi lain yang bisa mengobati duka Gaza selain jihad. Inilah solusi hakiki yang Islam hadirkan sebagai penawar. Berkaca dari berbagai upaya individu hingga kelompok besar yang diterapkan tidak berdampak banyak pada ancaman genosida yang diterima.
Inilah sebuah jalan perjuangan yang menuntut pengorbanan jiwa, harta, dan tenaga demi menegakkan kalimat Allah serta melindungi kaum tertindas. Jihad bukan sekadar simbol, melainkan kewajiban nyata yang diarahkan untuk menghentikan kezaliman dan menegakkan keadilan di tengah umat.
Seharusnya, negara dengan mayoritas rakyat muslim bersatu di bawah komando pemimpin. Dengan pengumpulan kekuatan militer dari berbagai negara sangat cukup untuk membantu Palestina merdeka. Sayangnya, hal tersebut tidak mungkin terkabul karena umat Muslim hari ini tersekat-sekat oleh negara, sehingga tidak menganggap urusan Muslim di negara lain sebagai urusannya juga.
Sejatinya, umat tidak boleh berhenti hanya pada seruan kemanusiaan semata, tetapi harus meningkatkan tuntutannya dengan mendesa bantuan militer yang nyata untuk menghentikan genosida di Gaza. Hanya dengan kekuatan yang terorganisir dan keberanian untuk bertindak, pembantaian yang dilakukan oleh Zionis dapat dihentikan. Diam atau sekadar mengandalkan kecaman internasional hanya akan memberi ruang bagi kejahatan untuk terus berlangsung.
Perkara besar seperti ini menuntut pergerakan besar pula, sebuah kebangkitan umat yang terarah dan bersatu untuk mengakhiri penjajahan. Tanpa langkah besar dan menyeluruh, derita rakyat Gaza hanya akan terus berulang tanpa kepastian kebebasan yang sejati.
Sungguh hanya dengan kepemimpinan Islam, Gaza dapat dibebaskan. Di bawah komando jihad seorang khalifah dapat dipastikan dan dijamin kesiapan militer untuk membebaskan Gaza, Palestina. Wallahu'Alam bissawab.
Majalah Fortune Indonesia kembali merilis daftar 100 perusahaan terbesar di Tanah Air.
Sebanyak 18,22 juta keluarga penerima manfaat akan mendapatkan jatah masing-masing 10 kilogram bantuan pangan berupa beras kembali berjalan pada Oktober hingga November 2025.
Mal Ciputra Tangerang membuat gebrakan baru dengan menghadirkan atraksi motor ekstrem "Globe of Death" yang siap memacu adrenalin para pengunjung.
Suasana haru dan bahagia menyelimuti halaman Polres Metro Tangerang Kota hari ini. Ratusan driver ojek online tampak bersyukur setelah mendapatkan layanan pengobatan gratis dan paket sembako dalam kegiatan bakti sosial