Connect With Us

Dana Subsidi Rumah Murah Masih Sangat Minim

EYD | Sabtu, 19 Desember 2015 | 10:43

Ilustrasi rumah murah yang digagas Bank BTN. Mereka menilai Tangerang memiliki potensi tersebut. (istimewa / tangerangnews)

TANGERANG – Dukungan pemerintah terhadap program penyediaan perumahan murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dianggap masih belum maksimal.

Buktinya, alokasi anggaran yang disediakan Pemerintah untuk subsidi pembiayaan perumahan, dalam bentuk fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dianggap masih minim.

Tahun ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5,1 triliun dan telah dimanfaatkan untuk membiayai 61-63 ribu unit rumah atau hanya 6,3% dari target satu juta rumah per tahun.

"Dengan target pembangunan yang begitu besar, dukungan pembiayaan perumahan yang diberikan pemerintah tidak sampai 10%-nya. Itu masih sangat minim," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Edi Ganefo.

Menurutnya, setidaknya pemerintah perlu mengalokasikan dana Rp 60 triliun per tahun untuk membiayai program FLPP alias subsidi pembiayaan perumahan adalah Program Nasional Sejuta Rumah.

"Kalau cuma Rp 5,1 triliun di tahun ini, Rp 9,1 triliun pada 2016, itu masih kurang. Harusnya setiap tahun Rp 60 triliun," kata dia.

Hal senada disampaikan CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda. Menurut Ali, tak ada salahnya pemerintah mengalokasikan dana lebih besar untuk memberikan subsidi pembiayaan perumahan. Karena, dana FLPP bukan semata-mata subsidi yang habis melainkan subsidi bergulir.

Dana FLPP adalah dana yang disalurkan pemerintahuntuk membantu masyarakat memperoleh pembiayaan perumahan dengan cara yang lebih mudah dan tingkat biaya bulanan alias cicilan yang lebih ringan. Dana yang disalurkan akan kembali lagi ke pemerintah seiring pembayaran cicilan yang dilakukan masyarakat penerima subsidi yang bersangkutan.

"Subsidi ini pada waktu akan menjadi dana bergulir yang terus menerus dapat membiayai perumahan rakyat. Jadi tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak melanjutkan FLPP, malah dirasakan kurang besar karena dana tersebut sebenarnya tidak hilang laiknya subsidi yang lain," pungkas dia.

BANTEN
2 Badak Jawa di Ujung Kulon Dipindahkan ke Kawasan Konservasi Khusus untuk Pengembangbiakan

2 Badak Jawa di Ujung Kulon Dipindahkan ke Kawasan Konservasi Khusus untuk Pengembangbiakan

Minggu, 15 Juni 2025 | 22:30

Gubernur Banten, Andra Soni mendukung pemindahan atau translokasi dua Badak Jawa dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ke Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) untuk keperluan konservasi dan pengembangbiakan (breeding).

SPORT
Eks Pelatih Persija Berlabuh ke Persita Tangerang

Eks Pelatih Persija Berlabuh ke Persita Tangerang

Jumat, 13 Juni 2025 | 10:54

Persita Tangerang resmi menunjuk Carlos Pena sebagai pelatih kepala baru untuk menghadapi kompetisi Liga 1 musim 2025/2026.

BANDARA
InJourney Airports Siapkan Operasi Pelayanan Kepulangan 200 Ribu Jemaah Haji 2025

InJourney Airports Siapkan Operasi Pelayanan Kepulangan 200 Ribu Jemaah Haji 2025

Kamis, 12 Juni 2025 | 20:46

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan kesiapan dalam menyambut kepulangan sekitar 200.000 jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam 524 flight.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill