Connect With Us

Kini di Persita, Walter Zenga Akui Pernah Latih Al Nassr Klub dari Cristiano Ronaldo

Fahrul Dwi Putra | Jumat, 4 Agustus 2023 | 12:12

Walter Zenga (Kiri) bersama Pasquale Rocco (kanan) usai laga Persita vs Persija pada pekan ke-4 BRI Liga 1 musim 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang pada Sabtu, 22 Juli 2023. (@TangerangNews / Istimewa )

TANGERANGNEWS.com- Director of Institutional and Infrastructure Development Persita Tangerang Walter Zenga mengungkapkan perjalanan karir sepak bolanya saat menjadi pelatih dari klub Arab Saudi, Al Nassr yang saat ini menjadi tempat bernaung Cristiano Ronaldo.

Mantan kiper legendaris dari tim nasional Italia ini resmi menjadi pelatih Al Nassr Pada 11 Mei 2010 silam usai mendapat tawaran dari salah seorang rekannya untuk mengisi kekosongan kursi pelatih.

Baca Juga: Prediksi Skor Persita vs Persija, Pendekar Cisadane Turunkan Susunan Pemain Terbaik 

Sayangnya, karir Zenga di Liga Pro Saudi tak berjalan mulus. Sebab, pada Desember setelahnya ia langsung didepak dari posisi pelatih lantaran Al Nassr tak lagi berada di puncak klasemen.

“Klub Ronaldo (Al Nassr) sekarang memaksa saya untuk mundur dan mengucapkan salam perpisahan yang menjadi awal perselisihan yang akhirnya melibatkan FIFA,” ujar Zenga kepada media Italia, Corriere dello Sport dikutip dari goal.com, Jumat, 4 Agustus 2023.

Zenga juga mengaku tidak menerima gaji selama kurun waktu enam bulan, meski pada akhirnya ia mendapat kembali hak tersebut.

Baca Juga: Dua Pekan Bermain di Kandang, Ini Cara Persita Hadapi Bhayangkara FC dan PSM Makassar 

“Saya tidak menerima gaji selama enam bulan, tapi akhirnya saya mendapatkan hak saya. Sekarang masalah seperti itu tidak terjadi lagi. Anda bisa lihat, sekarang levelnya sudah berbeda,” ungkapnya.

Pria berusia 63 tahun itu saat ini telah menetap di Tangerang untuk melaksanakan tugasnya sebagai Director of Institutional and Infrastructure Development Persita.

Meski begitu, keputusannya untuk bekerja di Indonesia sempat disesalkan oleh berbagai pihak lantaran memilih negara sepak bola dunia kelas tiga, alih-alih negara-negara maju lainnya.

Menanggapi hal itu, Walter Zenga menampik penilaian dari negara-negara papan atas, terutama Amerika Serikat dan Eropa yang meremehkan negara miskin dan berkembang.

“Itu membuat saya marah. Tentunya sepak bola Indonesia bukan sepak bola level satu, tapi sepakbola yang berbeda. Ada banyak gairah untuk olahraga ini,” ucapnya.

Legenda dari klub Inter Milan ini juga mengaku betah dan nyaman tinggal di Indonesia walaupun kondisi lalu lintasnya cukup mengganggu.

“Saya suka pendekatan kehidupan orang Indonesia, tenang dan sopan. Hanya lalu lintasnya yang buruk,” katanya.

Lebih lanjut, Zenga akan memboyong anak dan istrinya dari Dubai ke Indonesia untuk kembali berkumpul bersama di Tangerang.

“Saya sudah punya rumah, dan keluarga saya akan datang dalam satu pekan ini. Setelah 12 tahun di Dubai, sekarang saatnya untuk pergi. Anak-anak saya sudah berusia 11 dan 14 tahun. Saya pikir Dubai tidak lagi menjadi tempat yang ideal untuk membesarkan mereka,” pungkasnya.

BANTEN
Datangi Kemendagri, Pemprov Banten Pertegas Status Kota Serang sebagai Ibu Kota

Datangi Kemendagri, Pemprov Banten Pertegas Status Kota Serang sebagai Ibu Kota

Kamis, 31 Juli 2025 | 21:04

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Deden Apriandhi Hartawan bersama Wali Kota Serang Budi Rustandi melakukan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

OPINI
Sekolah Rakyat, Solusi Parsial Pengentasan Kemiskinan

Sekolah Rakyat, Solusi Parsial Pengentasan Kemiskinan

Senin, 28 Juli 2025 | 17:58

Kemiskinan, bagi sebagian orang adalah penderitaan. Tapi, bagi konten kreator kadang malah menjadi ladang penghasilan. Bahkan, di kalangan para politisi kemiskinan dieksploitasi sebagai misi untuk melancarkan agenda politik

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill