Connect With Us

Hidup di Rumah Goyah di Tangsel, Mursih & Suami Kabur Setiap Hujan

Rachman Deniansyah | Sabtu, 19 Desember 2020 | 16:51

Kediaman Mursih. (TangerangNews / Rachman Deniansyah)

 

TANGERANGNEWS.com-Potret kemiskinan ternyata masih dapat ditemukan di Tangerang Selatan, tepatnya di sudut wilayah Kelurahan Cempaka Putih, Ciputat Timur. 

 

Sejak 1999 silam, Mursih dan suami yang sama-sama mengidap penyakit keras harus berjuang di bawah lindungan rumah reyot bersanggahkan kayu di RT 5/6, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangsel. 

 

Sudah bertahun-tahun, Mursih mengidap penyakit kanker payudara. Sedangkan Narun, sang suami kini tengah mengidap penyakit infeksi paru-paru, dan harus menjalani perawatan secara berkala. Namun, keduanya hidup dengan serba kekurangan.

 

Selama hampir 21 tahun, keduanya berlindung dari rumah yang hanya beratapkan asbes dengan bambu penyangga yang hampir runtuh. 

 

Perasaan Mursih dan suami pun selalu khawatir, terutama  kala hujan menerpa. Sebab, rumah berukuran sekitar 50 meter persegi yang ditinggali keduanya tersebut  mudah roboh. 

 

Mereka khawatir, rumah yang ditinggalinya itu hancur diterpa hujan dan angin. 

 

"Kalau hujan bocor semuanya. Paling kita mengungsi ke atas (rumah saudara). Kalau hujan kita tidur atau duduk di luar, biar siap-siap kabur, gampang larinya. Takutnya roboh, kayunya sudah begitu," ujar Mursih di kediamannya, Sabtu (19/12/2020). 

 

Bahkan, kata Mursih, rumah yang letaknya di dataran cukup rendah itu selalu banjir jika hujan deras turun. 

 

 Dalam benaknya, Mursih dan suami ingin sekali membenahi rumah yang sudah tak layak huni tersebut. 

 

Namun apa daya, penghasilan yang tak seberapa hanya habis dipergunakan untuk berobat.

 

Kini Mursih hanya bekerja serabutan. Seluruh pekerjaan yang ditawarkan padanya, selalu ia sanggupi demi mendapatkan pundi-pundi rupiah.

 

"Di sini saya dikenal, kalau ada hajatan saya yang disuruh masak. Apa saja sih, mijit juga, jadi pembantu juga, apa saja pokoknya," ujar Mursih. 

 

Sedangkan sang suami, baru bekerja sebagai petugas keamanan wilayah setempat sejak sebulan lalu. Sebelumnya, hanya berbaring dengan penyakit yang dideritanya.

"Alhamdulillah, Pak RT baru nawarin pekerjaan jadi (petugas) keamanan. Sebulan dapat Rp600 ribu ditambah Rp100 ribu. Jadi dapat Rp700 ribu. Tapi itu enggak diotak-atik. Hanya untuk perobatan biar suami saya sembuh," tuturnya.

 

Sementara itu, untuk kehidupan sehari-hari, Mursih hanya mengandalkan pemberian anak perempuannya yang kini sudah menikah, sebesar Rp300 ribu perbulan.

 

Sedangkan harapan terbesarnya, kini terdapat pada anak laki-lakinya yang kini berada di wilayah Solo, Jawa Tengah. 

 

"Harapan terbesar saya supaya Nasrul, anak saya bisa sukses. Bisa ngerubah nasib keluarga. Makanya saya perjuangin pendidikan dia sampai tamat SMA," ucap Mursih. 

 

Harapan terbesarnya itu bahkan diucapkan Mursih sembari terlihat matanya berkaca-kaca. 

 

Ia mengungkapkan, betapa dirinya begitu mengharapkan uluran tangan dari pemerintah. 

 

Mursih menyebut selama ini ia sangat jarang mendapatkan bantuan, kecuali bantuan sosial bagi warga terdampak COVID-19. Itu pun didapati setelah dirinya meminta langsung kepada pihak penyalur setempat. 

 

"Terus pernah sekali lagi dapat bantuan dari BAZNAS, itu bantuan untuk pendidikan anak pertama saya sebesar Rp1.500.000," tuturnya. 

 

"Kalau ada bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) saya mau banget. Habis biasanya kita hanya meliat orang lain yang dapat bantuan," tuturnya. 

 

Besar harapannya, Mursih dan suaminya yang kini sedang sakit mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat. 

 

"Kalau ada bantuan, saya sangat mau. Mudah-mudahan dapat," pungkasnya.

WISATA
Jadi Wisata Sejarah, Makam Pejuang Tangerang Raden Aria Santika Direvitalisasi 

Jadi Wisata Sejarah, Makam Pejuang Tangerang Raden Aria Santika Direvitalisasi 

Senin, 15 September 2025 | 12:21

Situs sejarah dan warisan budaya Makam Raden Aria Santika, seorang tokoh pejuang yang berjasa besar bagi Tangerang direvitalisasi.

HIBURAN
Viral Video Iklan Prabowo di Bioskop, XXI Pastikan Tak Tayang Lagi Mulai 15 September 

Viral Video Iklan Prabowo di Bioskop, XXI Pastikan Tak Tayang Lagi Mulai 15 September 

Senin, 15 September 2025 | 10:11

Media sosial belakangan diramaikan dengan perbincangan soal penayangan video Presiden Prabowo Subianto sebelum film dimulai di sejumlah bioskop tanah air.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

BANTEN
Sampah di Banten Capai 8.126 Ton Sehari, Andra Soni Kumpulkan Kepala Daerah Cari Solusi

Sampah di Banten Capai 8.126 Ton Sehari, Andra Soni Kumpulkan Kepala Daerah Cari Solusi

Sabtu, 13 September 2025 | 15:29

Gubernur Banten Andra Soni menyebut terdapat 8.126 ton sampah yang timbul per harinya di Provinsi Banten dan kemungkinan akan terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill