Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya
Sabtu, 5 Juli 2025 | 14:19
Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.
TANGERANGNEWS.com-Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tangerang Selatan kini mulai membaik dan merangkak naik, semenjak penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diberlakukan, sejak awal tahun 2021.
Hal demikian dipaparkan Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Tangerang Selatan, Bambang Noertjahjo, Rabu (10/3/2021).
"Setelah PPKM ini ada perbaikan, jika dibanding 2020. Kita berbicara tentang kontinyuitasnya," ujar Bambang.
Secara riil, kota termuda di Provinsi Banten ini mampu mendapatkan PAD hingga Rp3 miliar per harinya, meski di tengah pandemi seperti ini.
"Berapa persennya saya enggak ngitung persentasenya. Riilnya kita dapat per hari Rp2 sampai Rp3 miliar," tuturnya.
Angka tersebut, terlampau jauh jika dibandingkan dengan PAD yang merosot saat awal pandemi silam.
"Kalo dulu kan sampai Rp200 jutaan ya. Sekarang sudah mulai stabil. Rp200 jutaan itu waktu awal pandemi, 2020 kemarin," imbuhnya.
Bambang mengatakan PPKM ini mampu menstimulus pendapatan menjadi konsisten.
"Ini memperkuat sendi-sendi ekonomi mulai ada kepastian. Kan sekarang persoalannya kepastian kan. Kita membuka ruang operasional yang cukup. Hanya kan bicara persoalan daya beli tidak serta merta seperti membalikan telapak tangan," terangnya.
Bambang memaparkan, PAD yang didapat hingga Rp3 miliar perharinya itu, bersumber dari sejumlah sektor yang kini mulai membaik.
"Seperti pajak restoran, karena hotel masih belum begitu bergerak. BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) masih dominan, PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) juga masih dominan. Tapi secara ekonomi sudah, intinya kita sudah punya tingkat kestabilan di tingkat PPKM," pungkasnya.
Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.
Hujan yang mengguyur wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya menyebabkan banjir di sejumlah titik, sejak Minggu 6 Juni 2025, malam. Bahkan peristiwa ini menjadi pemberitaan di media Malaysia.
Sebanyak 571.410 rekening penerima bansos terindikasi digunakan untuk aktivitas judi online sepanjang 2024. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul.