Sindikat Penyelundup Baby Lobster ke Malaysia Beromzet Rp12,5 Miliar, Tangerang Jadi Transit
Jumat, 17 Oktober 2025 | 17:33
Petualangan gelap sindikat penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) bernilai fantastis akhirnya tamat di Tangerang.
TANGERANGNEWS.com-Penemuan seekor ular jenis sanca berukuran panjang hingga empat meter membuat panik sejumlah karyawan di salah satu gudang di Kawasan Tekno Blok A2 No. 53, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu, 4 Agustus 2021.
Ular dengan bobot hingga lebih dari 30 kilogram itu, ditemukan karyawan secara tidak sengaja.
Awalnya, karyawan dibuat terheran saat hendak mengambil troli yang digunakan untuk bekerja. Tanpa sebab yang jelas, troli yang ingin digunakan itu tak dapat ditarik.
"Ternyata trolinya itu dililit sama ularnya," kata Komandan Regu Rescue Tim A Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel Darus Salam kepada TangerangNews.com.
Sejumlah karyawan yang melihat pun terkejut dan berlari kocar-kacir. "Akhirnya kepala gudang menelpon kami. Lalu kami langsung datang ke lokasi untuk mengevakuasi ular tersebut," ujarnya.
Darus menduga, ular dengan motif batik tersebut memang sudah lama bersarang di dalam pergudangan.
"Itu sudah induk. Mungkin di sana sejak kecil," imbuhnya.
Pasalnya sebelum ditemukan, ada sejumlah karyawan yang sempat melihat keberadaan ular tersebut.
"Katanya, awalnya memang ada di atap. Tertumpuk valet, kemudian ular itu jatuh. Setelah jatuh, karyawan tidak tahu lagi keberadaan ular itu. Ternyata ada di troli," katanya.
Sementara itu, evakuasi ular berukuran besar tersebut cukup menguras tenaga petugas.
"Tapi alhamdulillah evakuasi berjalan lancar. Ular langsung kita bawa ke mako (markas komando)," pungkasnya.
View this post on Instagram
Petualangan gelap sindikat penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) bernilai fantastis akhirnya tamat di Tangerang.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan infrastruktur kelistrikan di 1.285 desa hingga akhir tahun 2025. Pemerataan akses kelistrikan ini diwujudkan melalui Program Listrik Desa (Lisdes).
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan hasil lelang frekuensi 1,4 GHz yang akan digunakan untuk memperluas layanan internet murah berkecepatan hingga 100 Mbps di seluruh Indonesia.