Connect With Us

Cegah MPOX, Aplikasi PeduliLindungi Bakal Diaktifkan Kembali

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 28 Agustus 2024 | 16:27

Tampilan aplikasi PeduliLindungi. (@TangerangNews / Rangga A Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Pemerintah akan mengaktifkan kembali aplikasi PeduliLindungi dalam upaya mencegah penularan virus MPOX atau cacar monyet.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai Rapat Terbatas (Ratas) terkait Perkembangan Penanganan MPOX dan Persiapan Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum di Bali, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024, siang.

“Kita akan aktifkan lagi electronic surveilans card, dulu ingat PeduliLingdungi. Jadi orang-orang datang dari luar negeri, dia isi, nanti dikasih QR code," ungkapnya.

Jika aplikasi tersebut menunjukkan status berwarna hijau, artinya aman. Sementara jika berwarna kuning-merah, orang tersebut akan dicek suhunya.

"Kita lihat suhunya, kalau ternyata memang tinggi dan ada ruam-ruam, nanti diambil PCR,” jelas Menkes.

Menkes mengungkapkan, pihaknya juga telah menyiapkan mesin PCR yang ditempatkan di Jakarta dan Bali, untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran virus sehubungan akan diselenggarakan Asia-Africa Leaders Meeting di Bali.

Ia menyebut, mesin tersebut dapat mengeluarkan hasil pemeriksaan hanya dalam waktu 30-40 menit.

“Jadi kalau ada yang kita identifikasi pernah datang di Afrika, suhunya tinggi, langsung kita ambil, langsung dalam waktu singkat kita bisa lihat apakah dia positif atau tidak. Kalau dia positif langsung ditaruh di isolasi ya di rumah sakit, karena obat-obatan kita sudah siapkan anti virusnya,” ujarnya.

Terkait ketersediaan vaksin, Budi menjelaskan pihaknya telah mendatangkan sebanyak 1.000 dosis vaksin pada tahun 2022 silam.

Hal tersebut dilakukan untuk merespons status Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD) yang dikeluarkan oleh WHO terkait penyebaran virus MPOX.

“Vaksinasinya kita sekarang, kemarin kan datangkan 1.000, masih ada sisa 40. Kita kirim dulu ke Bali untuk orang-orang yang berisiko tinggi, seperti petugas lab, tenaga kesehatan, kemudian grup-grup yang berisiko tinggi,” imbuh Menkes.

Ia juga mengungkapkan, pemerintah telah memesan sejumlah dosis vaksin tambahan dari Denmark dan diperkirakan akan datang dalam waktu dekat.

“Ini kita datangkan 1.600 yang baru. Harusnya minggu ini datang,” sambungnya.

Di samping itu, pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas pengobatan bagi pasien yang terjangkit virus tersebut.

Menkes menegaskan rumah sakit-rumah sakit di Jakarta dan Bali sudah disiapkan baik dari sisi fasilitasnya maupun obat-obatannya.

“Sudah kita siapkan, obat-obatannya sudah dikirim ke sana, karena pengalaman kita kalau kena, 100 persen sembuh ya,” kata Menkes.

Budi mengajak kepada para awak media untuk turut memberitakan edukasi kepada masyarakat.

Ia menegaskan virus MPOX yang menjangkit sejumlah pasien di Indonesia adalah varian 2b yang fatalitasnya rendah dan dapat sembuh dengan cara diobati.

“Mpox yang di Indonesia itu varian 2b atau clade 2b, yang di Afrika itu varian 1b ya, itu fatality rate-nya tinggi mendekati 10 persen, kalau kita masih 0,1 persen,” jelas Budi.

Budi juga menjelaskan penularan virus ini hanya dapat terjadi melalui kontak fisik, seperti penularan HIV/AIDS.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak terlalu khawatir karena penularan virus ini hanya terjadi pada kelompok tertentu sehingga penyebarannya tidak akan secepat COVID-19.

“Penularannya mesti kontak fisik dan terjadi di kelompok tertentu. Oleh karena itu, penyebarannya tidak akan secepat COVID-19 ya dan risikonya pasti di kelompok-kelompok tertentu,” ucapnya.

Menkes menjelaskan sampai saat ini hanya terdapat 88 orang yang terkonfirmasi positif. Sekitar 73 kasus terjadi di tahun 2023 dan 14 kasus terjadi di tahun 2024.

Ia menyebut, penyebarannya pun baru terjadi di Jawa dan Kepulauan Riau.

“Kita ada 11 suspek, sesudah dites PCR, hasilnya negatif. Dari 88 ini, seratus persen sembuh, karena seratus persen mereka adalah varian atau clade-nya 2b,” pungkasnya.

OPINI
Miris! Ayah Jual Bayi Demi Judi Online

Miris! Ayah Jual Bayi Demi Judi Online

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:15

Kesulitan ekonomi yang menjerat masyarakat hari ini menjadikan masyarakat gelap mata. Agama tidak lagi dijadikan rujukan dalam memutuskan perbuatan, melainkan kepentingan duniawi semata.

TOKOH
Profil Faisal Basri, Ekonom Senior Indonesia yang Meninggal Dunia Hari Ini

Profil Faisal Basri, Ekonom Senior Indonesia yang Meninggal Dunia Hari Ini

Kamis, 5 September 2024 | 12:31

Ekonom senior Indonesia, Faisal Basri, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 5 September 2024.

HIBURAN
Gaji Rp4 Juta UMK Tangerang, Berapa Lama untuk Kumpulkan Rp300 Juta? Ini Skemanya

Gaji Rp4 Juta UMK Tangerang, Berapa Lama untuk Kumpulkan Rp300 Juta? Ini Skemanya

Senin, 14 Oktober 2024 | 05:28

Mendapatkan rumah impian di era sekarang terasa seperti mimpi yang sulit diwujudkan, terutama bagi yang memiliki gaji pas-pasan. Namun, bukan berarti tidak mungkin.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill