TANGERANGNEWS.com- Perkembangan teknologi yang semakin pesat diiringi pula dengan maraknya kejahatan digital. Baru-baru ini, sebuah modus baru mencuri perhatian karena mampu mengambil alih akun kripto melalui aplikasi yang terinfeksi malware bernama SparkKitty.
Malware ini pertama kali teridentifikasi oleh Kaspersky pada Januari 2025 dan disebut telah tersebar secara luas sejak Februari 2024, bahkan melalui platform resmi seperti Play Store dan App Store, serta dari kanal tidak resmi.
Salah satu aplikasi yang dilaporkan membawa malware ini adalah Soex, sebuah layanan pesan instan dengan fitur perdagangan kripto yang telah diunduh lebih dari 10 ribu kali di Play Store.
Aplikasi ini meminta akses untuk membaca dan mengubah galeri foto pada perangkat pengguna, baik di Android maupun iOS.
Setelah diberi izin, aplikasi akan melakukan pemindaian berkala terhadap perubahan di galeri seperti foto yang ditambahkan atau dihapus.
SparkKitty memanfaatkan teknologi pengenalan karakter optik (OCR) untuk membaca isi gambar, khususnya jika ada frasa pemulihan akun kripto yang disimpan dalam bentuk tangkapan layar atau catatan visual lainnya.
Diketahui, malware ini didesain untuk memindai gambar dan mencari frasa yang biasa digunakan untuk mengakses kembali akun bursa kripto, dilansir dari CNBC Indonesia.
Selain itu, laporan juga menyebutkan potensi bahaya lain, yakni penyalahgunaan gambar di perangkat korban sebagai bahan pemerasan, meski hingga kini belum ditemukan bukti bahwa ancaman tersebut telah dilakukan.
Agar terhindar dari ancaman seperti SparkKitty, masyarakat disarankan untuk lebih teliti saat mengunduh aplikasi. Pastikan aplikasi berasal dari pengembang terpercaya dan periksa ulasan serta izin akses yang diminta. Jika izin akses dirasa berlebihan atau mencurigakan, sebaiknya tidak melanjutkan proses instalasi.
Pengguna juga diingatkan untuk menyimpan frasa pemulihan akun kripto di tempat yang aman, seperti layanan cloud dengan keamanan tinggi atau pengelola kata sandi yang terpercaya, guna menghindari akses ilegal.