TANGERANGNEWS.com- Provinsi Banten tercatat sebagai salah satu dari sepuluh provinsi penghasil daging babi terbesar di Indonesia pada tahun 2024.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dilansir dari GoodStats Id, Banten menempati posisi ke-10 dengan volume produksi mencapai 2,38 ribu ton.
Dari total produksi nasional yang mencapai 130,9 ribu ton, Bali masih memegang peran sebagai kontributor utama.
Provinsi yang dikenal sebagai destinasi wisata dunia itu menyumbang lebih dari setengah total produksi daging babi nasional, yakni sebesar 66,23 ribu ton atau sekitar 50,6 persen. Angka ini menunjukkan dominasi yang cukup signifikan dibandingkan provinsi lain.
Di bawah Bali, posisi kedua ditempati oleh Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 13,39 ribu ton, disusul Sumatera Utara (Sumut) sebesar 11,34 ribu ton, dan DKI Jakarta di urutan keempat dengan 5,54 ribu ton.
Jawa Timur berada di peringkat keenam dengan 4,05 ribu ton, sementara provinsi Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara juga mencatatkan angka produksi di atas 3 ribu ton.
Menariknya, produksi daging babi di berbagai daerah ini tidak hanya berkaitan dengan kebutuhan konsumsi sehari-hari, tetapi juga sangat erat hubungannya dengan budaya lokal serta industri pariwisata.
Di Bali misalnya, hidangan seperti babi guling menjadi kuliner khas yang digemari wisatawan dan masyarakat setempat, menjadikan produksi daging babi sebagai bagian penting dari ekosistem ekonomi daerah.
Masuknya Banten dalam daftar sepuluh besar ini cukup mencuri perhatian, mengingat mayoritas penduduk provinsi ini beragama Islam.
Namun, aktivitas produksi tetap berlangsung dalam skala tertent ini disinyalir adanya permintaan industri kuliner dan masyarakat non-Muslim di wilayah-wilayah tertentu, seperti kawasan Pasar Lama Tangerang yang banyak dihuni oleh masyarakat Tionghoa atau Cina Benteng.
Berikut daftar 10 provinsi penghasil daging babi terbesar di Indonesia tahun 2024.
- Bali – 66,23 ribu ton
- Nusa Tenggara Timur (NTT) – 13,39 ribu ton
- Sumatera Utara – 11,34 ribu ton
- DKI Jakarta – 5,54 ribu ton
- Sulawesi Selatan – 4,22 ribu ton
- Jawa Timur – 4,05 ribu ton
- Kalimantan Barat – 3,85 ribu ton
- Sulawesi Utara – 3,66 ribu ton
- Jawa Barat – 2,6 ribu ton
- Banten – 2,38 ribu ton