TANGERANGNEWS.com-Keputusan Gubernur Banten Andra Soni untuk menonaktifkan Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, berinisial DF, menuai polemik dan reaksi keras dari warganet.
Langkah tegas Gubernur ini diambil menyusul viralnya dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan kepsek terhadap seorang siswa yang kepergok merokok di lingkungan sekolah.
Namun, di media sosial, keputusan Gubernur ini justru berbalik arah. Akun media sosial Andra Soni dibanjiri kritik dan hujatan, karena mayoritas netizen menilai tindakan kepsek sudah benar sebagai bentuk ketegasan dan upaya mendisiplinkan siswa yang melanggar aturan.
Netizen Bela Kepsek
Para warganet menilai langkah penonaktifan tersebut terlalu terburu-buru dan tidak adil, bahkan dikhawatirkan akan mencederai marwah guru di seluruh Indonesia.
Komentar-komentar pedas membanjiri unggahan Gubernur. Banyak yang secara sarkas menyindir kebijakan tersebut
“Keputusan terkocak, berarti menormalisasikan ngerokok di sekolah, pak?” tulis salah satu warganet.
“Gubernur-nya mendukung anak sekolah ngerokok, menuju Banten yang berasap,” tambah warganet lain.
"Kenapa malah Kepseknya yan dinonaktifkan? Bukannya mendisiplinkan dan mendidik itu kewajiban guru. Pak? Udaj jelas siswa nya merokok udah sewajarnya guru memperingatinya? Gak ada kebijakan lain pak selain menonaktifkan kepsek, kepsek hanya menjalankan tugas loh?" kata warganet mempertanyakan.
Warganet berpendapat bahwa sanksi seharusnya ditujukan kepada siswa yang melanggar aturan sekolah, bukan kepada kepala sekolah yang berupaya menegakkan disiplin.
Reaksi Gubernur: Nonaktif Sementara Demi Stabilitas
Peristiwa ini sendiri bermula dari insiden ketika Kepsek DF mendapati siswa berinisial ILP, 17 merokok dan diduga melakukan kekerasan saat menegur.
Insiden ini sempat memicu aksi mogok belajar oleh ratusan siswa SMAN 1 Cimarga yang menuntut agar guru tersebut dicopot, sementara pihak orang tua siswa juga melaporkan kasus ini ke Polres Lebak.
Menanggapi situasi yang memanas dan memengaruhi kondusifitas sekolah, Gubernur Andra Soni menegaskan penonaktifan dilakukan untuk kepentingan pemeriksaan dan menstabilkan kondisi.
"Itu sedang kita proses untuk dinonaktifkan sementara. Ini demi menstabilkan kondisi di sekolah agar siswa bisa kembali belajar," ujar Andra Soni, dikutip pada Rabu 15 Oktober 2025.
Sementara itu, meskipun Kepsek telah dinonaktifkan, Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten memastikan bahwa siswa yang merokok tersebut juga akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan sekolah.