Connect With Us

Cara Mengatur Biaya Pernikahan 

Redaksi | Senin, 17 Februari 2020 | 12:46

Mengatur biaya pernikahan. (Istimewa / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Menikah adalah momen yang dinanti oleh mereka yang sudah memiliki pasangan. Tidak ingin melewatkan momen istimewa agar tidak terasa biasa bagi pasangan dan bisa dikenang selalu oleh tamu yang diundang maka tidak heran jika kebutuhan menuju hari H akan dipersiapkan sedetail mungkin dan dengan perencanaan yang matang.

Senior Manager Business Development Sequis Life, Yan Ardhianto Handoyomengatakan, agar mereka yang ingin menikah, utamanya pasangan milenial, sebelum masuk pada tahap pernikahan, penting untuk memahami tujuan pernikahan itu sendiri. 

Karena menikah dan membangun rumah tangga akan selalu berkaitan dengan biaya, seperti berapa dana yang dibutuhkan, dari mana sumber dananya, siapa yang akan membiayai, dan sejumlah pertanyaan lainnya mengenai biaya dan anggaran. 

 

"Menikah adalah awal membangun rumah tangga, kehidupan pernikahan justru dimulai setelah pesta. Oleh sebab itu, biaya pernikahan sebaiknya tidak dibiayai dari utang, masih banyak tahapan kehidupan yang membutuhkan biaya,” sebut Yan.

Setelah menikah, pasangan akan berhadapan dengan sejumlah kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan masa depan. Maka jika pernikahan dibiayai dengan utang maka sebagian usia pernikahan akan dipenuhi tuntutan tambahan membayar utang biaya pernikahan. 

 “Jika ingin menikah tetapi penghasilan tidak mencukupi membiayai pesta maka mulailah hidup lebih hemat, menahan diri untuk tidak belanja yang bukan urgensi, seperti baju, sepatu, atau belanja online, mengurangi kebiasaan hang out di kafe, tidak perlu tergoda promo diskon atau cashback untuk hal-hal yang bukan menjadi prioritas hidup saat ini,“ sebut Yan.

Menurut survei Bridestory  Indonesia Wedding Industry Report, pesta pernikahan dapat dikategorikan ke dalam 4 kategori, yaitu: affordable, moderate, premium, dan luxurious dengan kisaran tamu undangan mulai dari 50 pax sampai 1.000 pax. Untuk kategori affordable, biaya yang diperlukan Rp20-Rp400 juta,  moderate berkisar Rp40-Rp800 juta, premium Rp100 juta-Rp2 miliar. Untuk tipe luxurious, seperti pernikahan di luar kota atau luar negeri, mengundang selebritis sebagai pengisi acara, dan menggunakan jasa vendor premium, kisaran dananya Rp350 juta-Rp7 miliar.

Dari 4 kategori di atas, kisaran angka yang dianggap wajar untuk pesta pernikahan tergantung dari jumlah tamu yang diundang dan tingkat kemewahan acara, tipe pesta pernikahan yang diimpikan, pemilihan lokasi serta pilihan jenis hidangan (catering).  

Jika belum yakin dengan bujet yang sedang siapkan maka rincian anggaran biaya pernikahan yang rasional bisa digunakan sebagai panduan membuat bujet, yaitu 40% biaya konsumsi (Food and Beverage), 20% biaya dekorasi, 5% untuk biaya akad nikah/pemberkatan pernikahan, masing-masing 8% untuk biaya pakaian, venue, dan dokumentasi, masing-masing 3% untuk biaya souvenir dan undangan, 5% untuk biaya lainnya.

Yan juga menyarankan agar menyisihkan kurang lebih 10% dari total bujet yang dimiliki untuk biaya tak terduga karena kebanyakan pesta pernikahan membutuhkan tambahan bujet sebesar 10-15%. Misalnya, untuk keperluan resepsi, bujet untuk keperluan catering konsumsi sebesar 40% dari dana pesta untuk keperluan makanan pondokan atau gubukan, sebagian lagi untuk kue pengantin, atau snacks (kue-kue ringan) sehingga untuk pesta dengan konsep buffet, presentasenya bisa jadi akan lebih besar.

Bagaimana selanjutnya jika kita sudah melakukan perencanaan anggaran dan angkanya terlihat sangat besar dan membuat kita menjadi tidak yakin, Yan menyarakan agar meninjau lagi anggaran pernikahan, yaitu memilih anggaran mana yang bisa dikurangi dan mana yang bisa dihilangkan. Misalnya, bila kompensasi biaya videografi lebih besar dari perkiraan maka calon pengantin bisa meniadakan photo booth dan hanya menyediakan pojok foto dengan dekorasi sederhana tetapi tetap menarik bagi tamu untuk berfoto.

Dalam menyiasati bujet, calon pengantin juga bisa melakukan survei dahulu untuk harga perlengkapan pernikahan termasuk survey dimana barang tersebut dijual lebih murah jika dibeli dalam jumlah banyak sehingga kita dapat memperkirakan jumlah bujetnya.  Beberapa vendor biasanya dapat diikat harganya dengan Down Payment (DP) sekitar satu tahun menjelang hari H pernikahan dan sisa pembayarannya bisa dicicil kemudian di sepanjang tahun tersebut. Hal ini tentu bisa meringankan kita untuk mengalokasikan mana bujet yang prioritas dan mana yang bisa ditunda. (RAZ/RAC)

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Serasa di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Olahraga Lari keliling di The Breeze. Siapa yg sudah coba satu putaran? #olahraga #running #bsdcity

A post shared by TangerangNews (@tangerangnewscom) on

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill