Connect With Us

Ini 50 Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Periode 2019-2024

Maya Sahurina | Senin, 12 Agustus 2019 | 21:40

KPU Kabupaten Tangerang menggelar rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi dan calon terpilih anggota DPRD Kabupaten Tangerang pada pemilihan umum tahun 2019. (TangerangNews/2019 / Maya Sahurina)

 

TANGERANGNEWS.com-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang telah menetapkan calon anggota legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang periode 2019-2024.

Penetapan itu berlangsung dalam rapat pleno terbuka yang dihelat di Hotel Arya Duta, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (12/8/2019).

50 caleg terpilih di enam daerah pemilihan (dapil)  Kabupaten Tangerang beserta hasil perolehan suaranya ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) Penetapan CalonTterpilih, KPU Kabupaten Tangerang No:113/HK.03.1.Kpts/KPU-Kab/3603/VIII/2019.

Berikut nama-nama caleg terpilih tersebut berdasarkan daerah pemilihan dan partai politiknya:

Dapil Tangerang 1

1. Burhan 8.171 (PKB)

2. H. Astatudin, SE 11.731 (Gerindra)

3. Suryani 7.500 (PDIP)

4. Wahyu Nugraha 8.671 (Golkar)

5. Lululul Puadiah 4.684 (Nasdem)

6. Wishnu Yudhamukti 3.669 (PKS)

7. Nazil Fikri 11.527 (PPP)

8. Tasripin 10.765 (PAN)

9. H. Yaya Amsori 9.327 (Demokrat)

Baca Juga :

Dapil Tangerang 2

1. Usman Abdul Gani 12.633 (PKB)

2. Nasrulloh Ahmad Jamaludin 5.540 (Gerindra)

3. Supardi 6.581 (PDIP)

4. Deni Hendriadi 11.050 (Golkar)

5. Ahmad Syahril 5.790 (PKS)

6. H. Fachrudin 7.639 (PPP)

7. Soleh Arif 6.780 (Hanura)

8. Hj. Aida Hubaedah 7.607 (Demokrat)

Dapil Tangerang 3

1. H. Ahmad Baidowi 8.020 (PKB)

2. Dahlan SH 8.156 (Gerindra)

3. Jayusman 6.692 (Gerindra)

4. H. Kholid Ismail 10.842 (PDIP)

5. H. Hermawan Atmaja 11.568 (Golkar)

6. Chris Indra Wijaya 9.200 (Nasdem)

7. Sapri 5.484 (PKS)

8. Ahmad Syarif Hidayatulloh 8.517 (PPP)

9. Cahyo Sujana Ubay 12.301 (Demokrat)

Dapil Tangerang 4

1. Abdu Roup 5.782 (PKB)

2. Rijki Gilang Sumantri 11.092 (Gerindra)

3. Lisiawati Lase 5.695 (PDIP)

4. Muhamad Amud 9.913 (Golkar)

5. H.M. Nawawi 8.015 (PKS)

6. H. Didin Tohirudin Su'ud 13.182 (PPP)

7. AW Maulana 12.281 (PAN)

8. H. Mohamad 9.312 (Demokrat)

Dapil Tangerang 5

1. Imam Turmuji 9.653 (Gerindra)

2. Deden Umardani 9.035 (PDIP)

3. Ahmad Supriadi 7.619 (PDIP)

4. Eli Nurhaeni 12.910 (Golkar)

5. Rispanel Arya 9.330 (PKS)

6. Drs. Ahyani 11.230 (PPP)

7. Sri Panggung Lestari 14.733 (PAN)

8. Nonce Thendean 10.590 (Demokrat)

Dapil Tangerang 6

1. Sadeli 2.665 (Gerindra)

2. H.M Supriyadi 13.386 (PDIP)

3. Akmaludin Nugraha 9.287 (PDIP)

4. Ilham Chair 8.292 (Golkar)

5. Hidyatullah 3.990 (PKS)

6. H. Ahmad Ghozali 8.367 (PPP)

7. Ukar Sar'ih 8.164 (PAN)

8. Aditya Wijaya 11.599 (Demokrat)

 

Sementara, jumlah perolehan kursi partai politik untuk DPRD Kabupaten Tangerang pada Pemilu 2019 adalah sebagai berikut:

1. PKB: 4 Kursi

2. Gerindra: 7 kursi

3. PDIP: 8 Kursi

4. Golkar: 6 Kursi

5. Nasdem: 2 Kursi

6. PKS: 6 Kursi

7. PPP: 6 Kursi

8. PAN: 4 Kursi

9. Hanura: 1 Kursi

10. Demokrat: 6 Kursi

BANDARA
Mulai 1 November Bandara Soetta Sediakan Jalur Jemput Premium di Terminal 2

Mulai 1 November Bandara Soetta Sediakan Jalur Jemput Premium di Terminal 2

Kamis, 30 Oktober 2025 | 16:57

Kabar gembira bagi pengguna jasa Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang yang menginginkan layanan penjemputan lebih cepat dan nyaman.

BISNIS
Masih Ingat Teguk? Minuman Boba Sempat Viral Kini Alami Rugi Rp20 Miliar dan Tutup 126 Gerai 

Masih Ingat Teguk? Minuman Boba Sempat Viral Kini Alami Rugi Rp20 Miliar dan Tutup 126 Gerai 

Selasa, 28 Oktober 2025 | 13:03

Perusahaan pemilik merek minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), berencana memperluas lini usahanya ke bidang frozen meat dan food processing. Hal ini lantaran bisnis utamanya mengalami tekanan sepanjang 2024.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill