Connect With Us

Apa Itu Angin Duduk yang Diduga Sebabkan Petugas KPPS di Tangerang Meninggal? Ini Penjelasannya 

Fahrul Dwi Putra | Kamis, 15 Februari 2024 | 14:02

Rumah duka petugas KPPS berinisial S, 43, yang meninggal saat bertugas di Taman Nuri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Kamis 15 Februari 2024. (@TangerangNews / Yanto)

TANGERANGNEWS.com- Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Taman Nuri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang berinisial S, 43, dikabarkan meninggal dunia.

Korban meninggal dunia saat tengah menjalankan tugas, tepatnya pada tahapan perhitungan suara di TPS 86 sekira pukul 18.00 WIB, Rabu, 14 Februari 2024.

Menurut penuturan warga, korban meninggal dunia diduga karena terkena angin duduk. Sementara itu, Pj Bupati Tangerang, BPJS Kesehatan dan pihak instansi lain sudah mendatangi ke kediaman korban.

Lalu, apa itu angin duduk yang diduga jadi penyebab kematian korban? Berikut penjelasannya.

Dilansir dari laman resmi Siloam Hospital, Angina pectoris, atau angin duduk, adalah nyeri dada yang terjadi akibat gangguan aliran darah membawa oksigen ke otot jantung. 

Lebih spesifiknya, angin duduk terkait dengan penyumbatan pada pembuluh darah jantung, dimana faktor seperti akumulasi lemak atau kolesterol berlebih dapat mempengaruhinya.

Angin duduk seringkali muncul tiba-tiba, terutama saat melakukan aktivitas berat yang menuntut kerja keras dari jantung.

Penyebab angin duduk karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner di jantung, yang menghambat atau bahkan menghentikan aliran darah oksigen. 

Beberapa faktor risiko melibatkan kondisi seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, kelebihan berat badan, kurangnya olahraga, gaya hidup tidak sehat, dan usia di atas 45 tahun.

Gejala yang umum terjadi pada angin duduk mencakup nyeri dada yang khas, terasa seperti tertekan atau dihimpit, kadang disertai sensasi terbakar menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, dan punggung. Gejala lain termasuk sesak napas, pusing, mual, kelelahan sebelum serangan, pingsan, dan keringat dingin.

Tindakan pertama untuk mengatasi angin duduk adalah menghentikan aktivitas segera dan beristirahat, sambil mengatur napas untuk merilekskan tubuh. 

Berbaring dengan kepala lebih tinggi dari badan dapat membantu. Pada kasus yang berulang, konsumsi obat yang diresepkan dokter dapat membantu meredakan nyeri dada. 

Jika gejala tidak mereda, segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan medis yang tepat.

Melansir dari EMC Hospital, terdapat beberapa tindakan pencegahan yang efektif untuk angin duduk, diantaranya.

1. Berolahraga

Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi darah.

2. Mengonsumsi Makanan Sehat untuk Jantung

Memilih makanan bergizi dan sehat bagi jantung, seperti buah-buahan, sayuran, dan sumber protein rendah lemak.

3. Menghindari Makanan Berbahaya bagi Jantung

Menjauhi makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol tinggi, dan garam berlebihan yang dapat merugikan kesehatan jantung.

4. Menjaga Berat Badan Ideal

Mempertahankan berat badan dalam rentang yang sehat dapat mengurangi beban kerja pada jantung.

5. Membatasi Konsumsi Minuman Beralkohol

Minum alkohol dengan bijak atau bahkan mengurangi konsumsi dapat mendukung kesehatan jantung.

6. Berhenti Merokok

Langkah terpenting dalam pencegahan, berhenti merokok mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah.

MANCANEGARA
Wow, Di Negara Ini Memeluk Kucing 4 Jam Sehari Bisa Dibayar Rp162 Juta

Wow, Di Negara Ini Memeluk Kucing 4 Jam Sehari Bisa Dibayar Rp162 Juta

Rabu, 24 April 2024 | 10:33

Perusahaan makanan hewan asal Kanada, ACANA bekerja sama dengan organisasi kesejahteraan hewan Best Friends Animal Society membuka lowongan pekerjaan sebagai kitten cuddler.

KAB. TANGERANG
Usai Lebaran, 1.274 Pendatang Masuk ke Kabupaten Tangerang

Usai Lebaran, 1.274 Pendatang Masuk ke Kabupaten Tangerang

Jumat, 26 April 2024 | 22:48

Usai Lebaran 2024. sebanyak 1.274 jiwa penduduk baru tercatat datang ke wilayah Kabupaten Tangerang.

TEKNO
Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill