Gugum Akui Kesal karena Hubungannya Tak Direstui
Selasa, 29 April 2014 | 21:31
Rahmadani Gumilang alias Gugum yang tega menghabisi tiga nyawa sekaligus yang masih satu keluarga itu dipicu hanya masalah sepele.
Rahmadani Gumilang alias Gugum yang tega menghabisi tiga nyawa sekaligus yang masih satu keluarga itu dipicu hanya masalah sepele.
Pelaku pembantaian keluarga di Periuk Jaya, Rahmat Dani Gumelar alia Gugum dikenal tetangga korban sebagai pria yang baik.
Satu keluarga yang terdiri dari tiga anggota keluarga di Jalan Bungur III, RT 06/06, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, tewas dibunuh, Selasa (29/4) sore.
Dua minggu sejak beroperasinya rute baru Bus Lane hingga Kebon Nanas, Kota Tangerang, peminat bus tersebut masih sepi. Hal tersebut dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum mengenal jalur baru Bus Lane.
“Rekan-rekan pelaku industri banyak yang keberatan. Namun hingga saat ini belum ketahuan berapa banyak pabrik yang akan pindah,” katanya.
Karena cemburu, Eko Triyono, 38, nekat membacok pria yang memacari mantan istrinya hingga kritis, Minggu (27/4) malam.
Pemerintah Kota Tangerang meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun fly over di Jalan Jenderal Sudirman, yang melintasi jalur kereta api (KA) double track di depan Pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang
Selain itu, pelayanan RSUD Kota Tangerang juga dinilai buruk. Menurut kasiran, Warga yang memiliki KTP Kota Tangerang masiha saja ditolak untuk berobat gratis.
Sejumlah industri Padat Karya di Kota Tangerang mengaku akan terkena dampak terkait Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) mulai bulan Mei 2014.
Sebanyak 850 pelajar Kota Tangerang mengikuti seleksi ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) yang rencananya akan diselenggarakan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
Sebanyak 1.000 Kepala Sekolah se-Kota Tangerang mendeklarasikan "Tangerang Jempol" sebagai bentuk komitmen dunia pendidikan dalam membangun sekolah bersih di Kota Tangerang.
Sejumlah petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang mengeluhkan peralatan yang kurang lengkap.
"Itu mungkin saja diberikan, karena buat kita jaraknya terlalu jauh. Saya juga berharap begitu di sini," ujar Arief, kemarin.
"Ya diharapkan warga bisa bermusyawarah untuk menyediakan lahan. Kalau lahan siap, kita pasti langsung bangun," ujarnya.
"Pada intinya kami akan proses seluruh laporan yang masuk sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Jadi, kami akan kaji dahulu apakah laporan ini, ada unsur pidananya atau tidak," tegasnya.
Dinas Pertamanan dan Kebersihan (DKP) Kota Tangerang menyeleksi puluhan pelajar tingkat SMA untuk dijadikan sebagai Duta Sampah.