Connect With Us

Antasari Siapkan Enam Saksi Cari Baju Nasrudin

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 4 Maret 2015 | 21:15

Antasari dalam sidang yang menggugat RS Mayapada dan Polda Metro Jaya (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

TANGERANG-Antasari Azhar mengaku telah menyiapkan enam orang saksi untuk mencari tahu keberadaan baju korban penembakan, Nasrudin Zulkarnain.

 

"Kita akan hadirkan empat saksi fakta dan dua saksi ahli untuk mencari tahu keberadaan baju korban Nasrudin," ujar Antasari Azhar ditemui usai persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang, Rabu (4/3).

 

Ia mengatakan, saksi tersebut nantinya akan fokus pada fakta persidangan tentang keberadaan baju Nasrudin Zulkarnaen. Sedangkan untuk saksi ahli akan menjelaskan mengenai tanggung jawab Rumah Sakit dalam menangani korban dan baju korban. Pasalnya, Nasrudin saat tertembak ditangani oleh RS Mayapada dan diserahkan ke RS Gatot Subroto tanpa pakaian.

 

"Kita hanya ingin tahu, baju korban dikemanakan. Apakah rumah sakit membuangnya atau membakar. Apakah itu sesuai aturan atau tidak. Maka saksi ahli yang nanti menjelaskan," ujarnya.

 

Lanjutan persidangan untuk keterangan saksi ahli dari pihak Antasari akan dilaksanakan pada hari Rabu (11/3) depan, pukul 10.00 WIB. Sementara itu untuk pihak tergugat I dan tergugat II yakni Kepolisian dan RS Mayapada akan menghadirkan saksi setelah Antasari menghadirkan saksinya. Dalam persidangan hari ini, pihak penggugat dan tergugat menyampaikan berkas pembuktian kepada majelis hakim.

 

BANTEN
Warga Miskin Ekstrem di Kabupaten Tangerang Terbanyak se-Banten, Dipicu PHK Massal

Warga Miskin Ekstrem di Kabupaten Tangerang Terbanyak se-Banten, Dipicu PHK Massal

Selasa, 16 Desember 2025 | 23:08

Kabupaten Tangerang kini menyandang peringkat daerah dengan jumlah penduduk miskin ekstrem terbanyak di Provinsi Banten.

OPINI
Bahasa Anak Gen Z di Media Sosial: Antara Kreativitas Linguistik dan Evolusi Otak Digital

Bahasa Anak Gen Z di Media Sosial: Antara Kreativitas Linguistik dan Evolusi Otak Digital

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:51

Di era ketika setiap ekspresi terekam dalam unggahan, bahasa kini menjadi cermin identitas digital. Ungkapan seperti “healing-an dulu biar nggak overthinking” atau “LOL” tidak lagi sekadar rangkaian kata

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill