Hati-hati Tertipu, Begini Cara Membedakan QRIS Asli dan Palsu
Sabtu, 3 Mei 2025 | 18:04
QRIS merupakan metode pembayaran digital yang banyak digandrungi lantaran dinilai lebih cepat dan oraktis dibandingkan uang tunai.
TANGERANGNEWS.com-Jembatan Kedaung yang menghubungkan wilayah Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang dengan Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, kondisinya kian terlantar.
Meskipun jembatan yang melintasi sungai Cisadane tersebut telah rampung pada Mei 2017 lalu, namun jembatan ini belum juga difungsikan.
Belum diresmikannya jembatan tersebut oleh Pemkot Tangerang jalan penghubung selepas jembatan menuju Jalan Iskandar Muda di Kecamatan Neglasari belum juga dibangun dan dilebarkan. Pemerintah pun menutup kedua mulut jembatan itu dengan pembatas beton.
Sontak warga dari dua wilayah perbatasan tersebut pun kebingungan. Mereka yang ingin sekali menikmati jembatan itu difungsikan secara maksimal pun membandel.
Masyarakat sekitar terpaksa menggeser posisi beton yang menutup mulut jembatan itu hingga terbuka celah selebar satu meter sehingga dapat dilalui sepeda motor.
Berdasar pengamatan TangerangNews.com di lokasi pada Kamis (24/5/2018) sore, para pengguna jalan terkhusus sepeda motor melintas dengan bebas di jembatan itu secara bergiliran dari arah Neglasari maupun Sepatan.
Pengendara sepeda motor yang melintas di Jembatan Kedaung, Edi Junaedi mengaku terpaksa melewati jembatan itu karena jarak tempuh yang dilalui lebih praktis.
"Kalau lewat sini lebih deket, enggak risih, kan kalau dari Neglasari mau ke Sepatan enakan lewat sini soalnya sudah enggak ada jalan lain lagi kecuali naik eretan," ujarnya.(RAZ/RGI)
QRIS merupakan metode pembayaran digital yang banyak digandrungi lantaran dinilai lebih cepat dan oraktis dibandingkan uang tunai.
Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Tangerang mulai gelar seleksi atlet dari berbagai kategori usia.
Memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengingatkan bahwa ancaman terhadap kebebasan pers di Indonesia makin nyata.
Pilkada Serentak 2024 melahirkan Banyak Kepala daerah Terpilih sebagai Pemimpin Politik di daerah. Dampaknya adalah budaya retreat atau Pembekalan Yang dilaksanakan oleh Presiden RI melalui kementerian Dalam Negri kepada kepala daerah terpilih