Connect With Us

Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut Santri di Tangerang

Achmad Irfan Fauzi | Rabu, 28 November 2018 | 20:39

Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan saat memeriksa kendaraan mobil bak terbuka (pick up) yang menjadi insiden peristiwa kecelakaan maut rombongan santri. (@TangerangNews/2018 / Achmad Irfan Fauzi )

 

TANGERANGNEWS.com-Setelah tiga hari peristiwa kecelakaan maut rombongan santri, polisi akhirnya menetapkan Rizki Fahmi, sopir mobil bak terbuka yang mengangkut 23 orang santri menjadi tersangka. Selain itu, polisi juga mengungkap penyebab insiden nahas yang mengakibatkan jatuhnya 23 korban, 3 diantaranya meninggal dunia.

"Dari keterangan saksi kami mendapatkan bahwa kendaraan pick up itu, sesuai dengan kir jumlah maksimalnya overload," ujar Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan, Rabu (28/11/2018).

Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan

Harry mengatakan, mobil bak terbuka tersebut mengalami kelebihan beban angkutan. Menurutnya, pick up bernopol B-9029-RV itu seharusnya mengangkut beban seberat 700 kilogram, namun saat peristiwa itu terjadi beban muatan lebih dari satu ton.

"Harusnya 700 kilo. Tapi pada saat dikendarai oleh korban, dan tersangka (sopir) sekitar 23 orang. Kalau dijumlahkan, per orang itu sekitar 50an kilo, jadi lebih dari satu ton," jelasnya.

Terlebih beban muatan tersebut berasal dari 23 penumpang termasuk sopir, bukan barang selayaknya fungsi mobil bak terbuka. Sehingga, kelebihan beban angkutan mengakibatkan rem kendaraan tidak efektif.

Disamping itu, kondisi lintasan jalan layang sedikit berbelok dan menurun. Hal ini yang menurut Harry mengakibatkan kecelakaan maut. Mobil terguling hingga para santri terpental.

Sementara, sopir berusia 20 tahun yang ditetapkan sebagai tersangka karena dijerat melanggar Undang-undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara juga tidak memiliki SIM A dan KTP.

"Karena fungsi pengereman pada saat jalanan menurun tidak berjalan maksimal, sehingga sopir hilang kendali dan akhirnya terbalik dan korban berjatuhan dan meninggal dunia," ungkapnya.

Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan

Tim Penguji KIR Dishub Kota Tangerang Andri membeberkan kelaikan kendaraan pick up berwarna merah jenis Kijang Super keluaran tahun 1992 tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, bahwa sistem kemudi dalam keadaan baik, penerus daya juga baik dan sistem pengereman pun baik.

"Ada beberapa kabel rem baik, reservoir tank buat naro minyak rem itu kosong jadi masih ada sisa dikit diakibatkan selangnya pecah dan patah. Karena kendaraan tersebut membawa muatan overload," ucapnya.

Andri menambahkan, pick up yang mengangkut santri Miftahul Huda itu dipastikan belum mengikuti uji berkala selama empat periode.

"Secara langsung kami nyatakan disini uji KIR itu 29 Mei 2016 sudah 2 tahun atau 4 periode tidak melalukan uji. Tapi kenyataannya disini ada buku uji. Hal ini kita serahkan kembali ke proses hukum yang berlaku," paparnya.(RMI/HRU)

KOTA TANGERANG
3 Polisi di Tangerang Dipecat, 2 Terlibat Narkoba 1 Telantarkan Anak dan Istri

3 Polisi di Tangerang Dipecat, 2 Terlibat Narkoba 1 Telantarkan Anak dan Istri

Selasa, 30 April 2024 | 23:43

Polres Metro Tangerang Kota, Polda Metro Jaya memberhentikan tiga anggotanya dengan tidak hormat (PTDH) lantaran melanggar kode etik profesi Polri (KKEP), Selasa 30 April 2024.

BANDARA
Mulai 1 Mei, Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Ditarif Rp3.500

Mulai 1 Mei, Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Ditarif Rp3.500

Jumat, 26 April 2024 | 14:04

Transportasi umum Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta (Soetta), bakal ditetapkan tarif berbayar sebesar Rp3.500.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

BANTEN
Tanggapi Komentar Miring Soal Cak Imin, PKB Banten Suruh Gus Ipul Buat Partai Sendiri

Tanggapi Komentar Miring Soal Cak Imin, PKB Banten Suruh Gus Ipul Buat Partai Sendiri

Selasa, 30 April 2024 | 00:46

Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Banten Ahmad Fauzi menanggapi sikap Gus Syaifullah Yusuf (Ipul) yang kerap bersuara miring akan kepemimpinan Gus Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di partai tersebut.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill