Connect With Us

Pemkot Tangerang Diminta Tak Korbankan Gaji THL untuk Penanganan COVID-19

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 1 Mei 2020 | 10:43

Pengamat Politik dan Pemerintahan Indonesia Hasanudin BJ. (@TangerangNews2020 / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang berencana akan memotong gaji Tenaga Harian Lepas (THL) untuk merasionalisasi anggaran sebagai upaya penanganan COVID-19.

Rencana pemotongan gaji para THL di lingkungan Pemkot Tangerang itu disoroti oleh Pengamat Politik dan Pemerintahan Indonesia Hasanudin BJ.

Menurut pria yang akrab dipanggil BJ ini, Pemkot Tangerang seharusnya melakukan kajian yg lebih matang dalam melakukan rasionalisasi anggaran.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan rasionalisasi anggaran selain pemotongan gaji.

"Jangan gaji THL dijadikan sasaran tembaknya. Kita tahu bahwa gaji mereka per bulan hanya Rp4 juta, jika rasionalisasi anggaran didampakkan pada THL, ini tentu akan menimbulkan dampak sosial baru, apalagi pemotongan sampai ke angka 50% dari gaji mereka," ungkapnya.

Apabila benar dilakukan pemotongan gaji para THL, BJ menilai tentunya akan berdampak pada penghasilan dan perekonomian yang bersangkutan.

"THL itukan digaji dihitung per hari, coba bayangkan jika gaji mereka dipotong, mau makan apa anak dan istri mereka," paparnya.

Jika pemerintah daerah tetap bersikeras melakukan pemotongan gaji para THL, kebijakan tersebut dinilai kejam dan tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Sementara itu, untuk rasionalisasi anggaran dampak dari COVID-19, BJ menyarankan agar Pemerintah Kota Tangerang mencairkan dana deposito untuk penanganan pandemi. Karena saat ini, masyarakat sangat menantikan bantuan dari pemerintah.

Selain dana deposito, juga disarankan untuk menggunakan Upah Pungut (UP) yang ada dibeberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 

"Upah pungut ini kan sangat besar anggarannya, dan masuk dalam belanja tidak langsung. Saya menyarankan agar upah pungut ini dimasukan ke belanja lagsung, sehingga bisa membantu melakukan rasionalisasi anggaran. Dan pemotongan gaji sebaiknya disasarkan kepada esselon 4, 3 dan 2 saja yang sudah mencapai puluhan juta per bulannya," jelasnya. (RAZ/RAC)

AYO! TANGERANG CERDAS
Wajib untuk Daftar SPMB 2025, Begini Cara Aktifkan Fitur Geotagging Foto Diri

Wajib untuk Daftar SPMB 2025, Begini Cara Aktifkan Fitur Geotagging Foto Diri

Senin, 16 Juni 2025 | 10:55

Salah satu syarat terbaru yang wajib dipenuhi calon peserta didik dalam proses pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Provinsi Banten ialah mengunggah foto diri di depan rumah lengkap dengan informasi lokasi atau fitur geotagging.

TANGSEL
Restoran Kampung Kecil di Serpong Ludes Terbakar Gegara Gas Bocor, 2 Pegawai Luka Serius

Restoran Kampung Kecil di Serpong Ludes Terbakar Gegara Gas Bocor, 2 Pegawai Luka Serius

Jumat, 13 Juni 2025 | 16:40

Restoran Kampung Kecil di kawasan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terbakar hebat pada Jumat 13 Juni 2025, pagi.

MANCANEGARA
Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Minggu, 1 Juni 2025 | 10:35

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru terkait dunia kerja di Indonesia. Dalam Laporan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2025, mayoritas tenaga kerja nasional masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah

WISATA
Bentuk Ekosistem Wisata Bersih, PLN dan PT BWJ Bangun SPKLU di Tanjung Lesung 

Bentuk Ekosistem Wisata Bersih, PLN dan PT BWJ Bangun SPKLU di Tanjung Lesung 

Jumat, 13 Juni 2025 | 17:24

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banten Selatan berkolaborasi dengan PT Banten West Java Tourism Development (BWJ), yang mengelola kawasan wisata eksklusif Tanjung Lesung

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill