Polisi mengolah tempat kejadian perkara tewasnya pengendara motor dalam kecelakaan di Jalan Teuku Umar tepatnya di Jembatan Cisadane dekat kantor PDAM Cikokol, Kota Tangerang. (TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)
TANGERANGNEWS.com—Satlantas Polres Metro Tangerang Kota mengungkap data kecelakaan selama 2020. Meskipun masih marak terjadi kecelakaan lalu lintas di Kota Tangerang, namun angkanya cenderung menurun dibanding tahun 2019.
Kepolisian mencatat, selama 2020 terdapat 510 kecelakaan lalu lintas dengan korban berjumlah 659 orang. Rinciannya 28 meninggal dunia, 346 luka berat, dan 285 luka ringan. "Kerugian selama 2020, untuk materi Rp997 ribu dan benda 716," ujar Kanit Laka Satlantas Polres Metro Tangerang Kota AKP Badruzzaman kepada TangerangNews.com, Jumat (1/1/2021).
Angka kecelakaan selama 2020 itu menurun dibanding 2019 yang berjumlah 551 kecelakaan dengan total korban 705 orang, dimana 40 diantaranya meninggal dunia, 260 luka berat, dan 405 luka ringan.
Sedangkan kerugian materi mencapai Rp1 miliar 729 juta dan benda 736 unit. "Jadi, kalau dibandingkan per tahun ini angka kecelakaan turun 7 %," katanya.
Pemicu terjadinya kecelakaan di Kota Tangerang ini karena beragam faktor terutama human error atau kelalaian pengendara dan pelanggaran lalu lintas. Meskipun demikian, Badruzzaman menuturkan angka kecelakaan menurun karena masyarakat berangsur tertib berlalu lintas. "Karena pandemi juga masyarakat menggurangi aktivitas berkendara," pungkasnya.
Kemajuan teknologi telah merubah aktivitas manusia. Berkat teknologi semua kegiatan menjadi lebih mudah. Begitu juga dalam transaksi atau bisnis. Saat ini kamu bisa mengelola manajemen perusahaan hanya dengan aplikasi kasir.
Di tengah sulitnya mencari pekerjaan di dalam negeri, Jepang justru membuka peluang kerja yang sangat besar bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.
Sejak resmi menjadi kota administratif pada 28 Februari 1993 setelah sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang telah menginjak usia ke-32 pada Jumat, 28 Februari 2025.
Tak sedikit mahasiswa yang baru sadar setelah lulus, bahwa jurusan kuliah yang dipilih ternyata tidak memberikan peluang kerja yang besar. Padahal, biaya kuliah bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Lalu kenapa bisa begitu?
""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""