Catat! Jadwal Debat Pilgub Banten 2024, Airin-Ade vs Andra Soni-Dimyati
Minggu, 6 Oktober 2024 | 15:12
Debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024 akan segera digelar pada 16 Oktober 2024 mendatang.
TANGERANGNEWS.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang telah merilis data Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada 2024 di Kota Tangerang.
Berdasarkan data, tercatat sebanyak 1.377.828 pemilih akan menggunakan hak pilihnya dalam ajang Pilkada mendatang. Menariknya, komposisi pemilih di Kota Tangerang didominasi oleh generasi Milenial dan Gen Z.
Pemilih dari kelompok Milenial, yakni mereka yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996 menjadi yang terbesar dengan jumlah 37% dari total pemilih, setara dengan 506.754 orang.
Tidak jauh berbeda, Gen Z, yakni kelahiran 1997 hingga 2012 dengan jumlah 25% atau sekitar 330.868 pemilih.
Distribusi Pemilih Berdasarkan Generasi
Berikut rincian pemilih di Kota Tangerang berdasarkan kelompok generasi.
Jumlah TPS dan Keterwakilan Gender
Selain jumlah pemilih, KPU Kota Tangerang juga mencatat jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan disediakan untuk Pilkada 2024 mencapai 2.706 TPS, tersebar di seluruh wilayah Kota Tangerang.
Dari sisi keterwakilan gender, jumlah pemilih laki-laki dan perempuan relatif seimbang. Pemilih laki-laki berjumlah 666.297 orang, sementara pemilih perempuan sedikit lebih banyak dengan 711.531 orang.
Target 100% Pemilih Pemula di Kota Tangerang
Sebelumnya, KPU Kota Tangerang menargetkan partisipasi pemilih pemula sebesar 100% dari total DPT Kota Tangerang. Strateginya ialah dengan menggencarkan program sosialisasi di berbagai lini serta melibatkan peran dari generasi muda.
"Kami juga berharap semua pemilih pemula ini dapat datang ke TPS masing-masing dalam menitipkan asipirasinya pada hari pelalksanaan pencoblosan di bulan November mendatang," kata Ketua KPU Kota Tangerang, Qori Ayatullah.
Debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024 akan segera digelar pada 16 Oktober 2024 mendatang.
Pemberantasan judi online (judol) menjadi prioritas utama Pemerintah karena mengakibatkan kerugian hingga Rp600 Triliun.
Sejarah baru tercipta di industri perfilman Indonesia. Untuk pertama kalinya, jumlah penonton film lokal berhasil menembus angka 60,1 juta penonton, melampaui akumulasi penonton film asing di bioskop-bioskop Tanah Air.
Dalam era digital ini, memiliki pengetahuan yang baik tentang pengelolaan keuangan menjadi krusial, tidak hanya untuk kesejahteraan pribadi tetapi juga masa depan.