Connect With Us

Mirip Covid, Kenali Gejala dan Penularan Virus Nipah yang Sebabkan 2 Warga India Meninggal

Fahrul Dwi Putra | Minggu, 17 September 2023 | 16:29

Ilustrasi virus. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Masyarakat dunia tengah dihebohkan dengan kemunculan virus Nipah yang menyebabkan dua warga India meninggal.

Mirip seperti Covid-19, virus ini ditularkan melalui hewan ke manusia atau dikenal dengan jenis virus zoonosis.

Virus Nipah atau NiV memiliki inang alami yakni kelelawar buah yang berasal dari famili Pteropodidae.

Melansir dari CNN Indonesia, virus ini pertama kali ditemukan pada 1999 silam saat mewabah di kalangan peternak babi dan siapa pun yang berkontak erat dengan hewan pembawa di Malaysia dan Singapura.

Pada manusia, saat itu virus Nipah menginfeksi melalui kontak langsung dengan babi yang sakit

Selanjutnya, pada 2001 silam virus ini menyerang Bangladesh dan India akibat produk buah-buahan yang terkontaminasi urine atau air liur kelelawar yang diduga terjangkit virus NiV

Penularan virus Nipah

Virus ini sangat rentan menular melalui cairan seperti darah, urine, dan air liur dari hewan yang terinfeksi, termasuk melakukan kontak langsung dengan hewan terinfeksi tersebut.

Tak hanya itu, produk makanan yang sudah terkontaminasi cairan hewan terinfeksi pun sangat berpotensi dapat menularkan virus. Misalnya, pepaya atau buah-buahan yang sudah terkena air liur dari kelelawar yang terinfeksi.

Menurut laporan, virus ini juga sudah dapat menular dari manusia ke manusia.

Gejala

Orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami sejumlah penyakit tanpa gejala seperti infeksi asimtomatik hingga pernapasan akut dan ensefalitis atau radang otak.

Berdasarkan pemaparan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) orang yang terinfeksi virus Nipah akan mengalami beberapa gejala awal. Berikut diantaranya:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Muntah
  • Sakit tenggorokan.

Selain itu, gejala tersebut akan diikuti dengan kantuk, kesadaran yang berubah, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut. Lalu, pada kasus ekstrem akan menimbulkan Ensefalitis dan kejang hingga berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.

Langkah Antisipasi 

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi risiko penularan virus Nipah. Berikut caranya:

  1. Pastikan buah-buahan yang akan dikonsumsi aman dengan cara dicuci bersih kupas sebelum dikonsumsi.
  2. Kenali tanda gigitan kelelawar, apabila ditemukan harus segera dibuang.
  3. Sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya harus dipakai saat menangani hewan yang sakit.
  4. Jauhkan diri dari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi 
  5. Selalu mencuci bersih tangan apabila merawat atau mengunjungi orang sakit. Hal ini untuk mengurangi risiko penularan virus Nipah.
BISNIS
Genap 19 Tahun, Paramount Enterprise Perkuat Kiprahnya di Properti Kesehatan dan Perhotelan

Genap 19 Tahun, Paramount Enterprise Perkuat Kiprahnya di Properti Kesehatan dan Perhotelan

Jumat, 14 November 2025 | 10:52

Memasuki usia ke-19 tahun, PT Paramount Enterprise International (Paramount Enterprise) semakin menegaskan kiprahnya sebagai salah satu perusahaan terdepan di sektor properti, kesehatan, dan perhotelan di Indonesia.

KOTA TANGERANG
Doa Bersama Komunitas Informasi Masyarakat, Perkuat Perlindungan Anak di Era Digital

Doa Bersama Komunitas Informasi Masyarakat, Perkuat Perlindungan Anak di Era Digital

Sabtu, 15 November 2025 | 16:27

Festival Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) diisi dengan doa bersama bertema Sinergi Informasi untuk Masyarakat di Alun-alun Ahmad Yani, Kota Tangerang, Jumat, 14 November 2025, malam.

HIBURAN
Paramount Color Walk 2025 Hadir dengan Ari Lasso DJ Yasmin dan Hadiah Ratusan Juta Rupiah

Paramount Color Walk 2025 Hadir dengan Ari Lasso DJ Yasmin dan Hadiah Ratusan Juta Rupiah

Kamis, 13 November 2025 | 15:58

Akhir tahun bakal makin seru di Paramount Gading Serpong. Dalam rangka ulang tahun ke-19, Paramount Enterprise siap menggelar acara paling heboh dan penuh warna, Paramount Color Walk 2025

BANTEN
Kuota Haji di Banten Berkurang 210 Jemaah, Masa Tunggu jadi 26 Tahun

Kuota Haji di Banten Berkurang 210 Jemaah, Masa Tunggu jadi 26 Tahun

Jumat, 14 November 2025 | 18:31

Kementerian Haji dan Umroh telah resmi memublikasikan pembagian kuota haji reguler tahun 2026. Provinsi Banten sendiri mendapat pengurangan kuota hingga ratusan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill