Connect With Us

Survei UIN Jakarta: Mayoritas Buruh di 5 Provinsi Ini Upahnya Turun Akibat COVID-19

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 11 Agustus 2020 | 15:45

Jajang Jahroni, Ketua LP2M UIN Jakarta. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan survei terhadap masyarakat yang terkena dampak COVID-19.

Survei ini dilakukan di lima provinsi yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur selama 27 Juli hingga 3 Agutus 2020.

Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka serta angket yang didistribusikan secara online melalui berbagai kanal media sosial dan email, dengan total jumlah angket yang terisi dan terkumpul sebanyak 300 angket. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling.

Hal ini disampaikan Jajang Jahroni, Ketua LP2M UIN Jakarta kepada media di Tangerang, Selasa (11/8/2020).

Berdasarkan temuan survei, mayoritas responden atau sekitar 90% mempersepsi keadaan ekonomi Indonesia di masa wabah COVID-19 ini lebih buruk dari keadaan sebelum wabah.

"Buruknya keadaan ekonomi Indonesia diikuti memburuknya ekonomi rumah tangga mayoritas responden dibandingkan sebelum wabah, sebagaimana diakui oleh 86,67% responden," ujarnya.

Seperti yang telah dibahas Jajang dalam diskusi dengan tajuk “Pandangan dan Sikap Pekerja terhadap RUU Cipta Kerja” beberapa waktu lalu.

Disebutkan jika salah satu indikator memburuknya ekonomi rumah tangga responden adalah penghasilan mayoritas responden (75,67%) yang lebih kecil dibandingkan sebelum wabah.

Lalu, sebanyak 13% responden mengaku mengalami PHK, tidak termasuk 19% yang dirumahkan tanpa PHK.

"Baik dalam dua kasus itu, responden sebelumnya bekerja di sektor industri tekstil dan pakaian, dengan persentase 42,11% yang di-PHK dan 77,19% yang dirumahkan," paparnya.

Jajang menambahkan, mayoritas pekerja juga menilai penciptaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya merupakan kebijakan yang harus menjadi prioritas pemerintah saat ini.

"Aspirasi tersebut sejalan dengan fokus RUU Ciptaker yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pekerja, sekaligus menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya," jelasnya.

Sementara itu, Dr. Wahyu Prasetyawan, Peneliti dan Dosen Fakultas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berpendapat, survey ini sangat penting bagi peneliti dan pengambil keputusan yang berada di pemerintah.

"Pandangan buruh ini akan banyak membantu pemerintah mengetahui perasaan dan sikap mereka terhadap UU Ciptaker," paparnya. 

Menurut Wahyu, produktivitas pekerja Indonesia masih menjadi yang terendah di kawasan Asia. Oleh karena itu, tantangan yang perlu diperhatikan pemerintah adalah bagaimana RUU Ciptaker ini dapat menjadi pemicu peningkatan produktivitas pekerja.

"Terlebih dalam situasi pandemi saat ini, penciptaan lapangan kerja merupakan hal yang sangat dibutuhkan agar pertumbuhan ekonomi dapat terjaga," pungkasnya. (RAZ/RAC)

TEKNO
Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Selasa, 16 September 2025 | 13:10

Pemerintah melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria memberikan tanggapan terkait wacana pembatasan penggunaan akun media sosial menjadi satu orang satu akun.

BANTEN
1.931 Warga Banten Jadi Pekerja Migran, Masuk 10 Besar Terbanyak se-Indonesia

1.931 Warga Banten Jadi Pekerja Migran, Masuk 10 Besar Terbanyak se-Indonesia

Rabu, 17 September 2025 | 13:28

Banten tercatat sebagai salah satu provinsi penyumbang pekerja migran terbanyak di Indonesia pada tahun 2025.

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill