Connect With Us

Begini Cara Selamatkan Diri dari Kerumunan Sesak Seperti Tragedi Halloween di Korsel

Fahrul Dwi Putra | Senin, 31 Oktober 2022 | 15:57

Ilustrasi kerumunan massa. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Perayaan Halloween yang menewaskan 149 orang di Seoul, Korea Selatan (Korsel) akibat berdesakan pada Sabtu, 29 Oktober 2022 yang lalu, menjadi perbincangan banyak orang.

Kasus tersebut mengingatkan kembali akan tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur yang juga menyebabkan ratusan nyawa melayang. Penyebabnya pun serupa, yakni akibat kerumunan berdesak-desakan.

Insiden itu menjadi pelajaran untuk mengetahui efek berbahaya yang ditimbulkan dari kerumunan massa yang tidak kondusif. 

Berikut ini beberapa cara untuk menyelamatkan diri apabila terjebak di tengah kerumunan massa yang berdesakan seperti dilansir dari harianterbit.com, Senin, 31 Oktober 2022:

 

1. Amati tanda peringatan bahaya

Cara terbaik untuk menghindari bahaya kerumunan adalah dengan tidak melibatkan diri ke dalam situasi kerumunan yang berpotensi ricuh. Sebab, suatu tempat sudah terlalu padat, maka dapat dikatakan sangat telat untuk menyelamatkan diri.

 

2. Segera pergi apabila kerumunan makin padat

Apabila kerumunan orang dalam suatu tempat sudah semakin padat, segera tinggalkan tempat tersebut dan mencari tempat yang lebih aman. Meski dengan begitu akan menghilangkan suasana keseruan dari acara yang di datangi, tetapi hal tersebut lebih baik dibandingkan kehilangan nyawa.

 

3. Tetaplah berdiri

Jangan panik adalah reaksi pertama yang harus dilakukan ketika sudah terlanjur terjebak dalam crowd crush atau kerumunan massa.

Tetap berdiri dan jangan meletakkan barang apapun di tanah atau lantai. Sebab, ketika massa berlarian, barang tersebut dapat menjadi penghalang atau bahkan diri kita sendiri.

Kemungkinan besar lainnya juga adalah dapat kehilangan barang tersebut atau barang berpotensi rusak.

 

4. Posisikan lengan atas sejajar dengan dada

Umumnya, penyebab meninggal dari kerumunan massa adalah karena kekurangan oksigen. Maka dari itu, posisikan tempat dengan menyisakan sedikit ruang agar bisa bernafas ketika terlibat dalam kerumunan.

Caranya dengan cara mengangkat lengan atas kita sejajar dengan dada dan menekukkan lengan bawah kita sambil berjalan mengikuti kerumunan massa.

 

5. Jangan saling dorong dan ikuti arusnya

Ketika terlanjur berada di dalam kerumunan, jangan saling dorong dan ikutilah arus pergerakan massa. Hindari melawan arus kerumunan. Sebab, hal itu sangatlah berbahaya karena akan membuat terjatuh akibat terdorong oleh arus, sama halnya dengan saling mendorong dalam kerumunan.

Kemungkinan terburuknya pada saat jatuh dalam peristiwa kerumunan massa adalah meninggal akibat terinjak-injak.

 

6. Hindari dinding dan objek padat

Dalam situasi kerumunan, hindari dinding dan objek pada seperti kursi, pagar pembatas dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan terluka.

Dinding dapat menghalangi ketika sedang berusaha mengikuti arus kerumunan sehingga akan kesulitan untuk menyelamatkan diri.

 

7. Perhitungkan kepadatan kerumunan

Untuk menentukan cara penyelamatan diri yang tepat, perlu  memperhitungkan kepadatan kerumunan dalam suatu tempat.

Caranya yaitu satu orang dikalikan 1 meter persegi. Misalnya saja, kalau masih di bawah 5 orang per meter persegi, masih aman meskipun berdesakan, namun jika di atas 6 orang per meter persegi sudah berbahaya.

Cara  mengetahui apakah sudah berbahaya atau belum dengan merasakan apakah seseorang bisa menyentuh kedua bahu kita atau beberapa bagian tubuh secara bersamaan.

 

8. Tolonglah orang lain sebisa kita

Dalam situasi tersebut, meski sulit ada baiknya jika masih sempat untuk menolong orang lain. Tarik tangan mereka dan mencengkramnya seerat mungkin sambil membawa mereka keluar bersama kita.

Hal tersebut dapat menjadi upaya meminimalisir korban. Demikian berbagai cara untuk menyelamatkan diri dari kerumunan massa yang bisa coba dilakukan.

BANTEN
Tol Tangerang-Merak Dilebarkan Jadi 3 Lajur dari Serang Barat hingga Cilegon Timur

Tol Tangerang-Merak Dilebarkan Jadi 3 Lajur dari Serang Barat hingga Cilegon Timur

Jumat, 26 April 2024 | 18:55

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini melakukan pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga, pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

PROPERTI
AMMAIA Ecoforest Hadirkan Hunian Eksklusif Sejuk dan Ramah Lingkungan di Tangerang, Mulai dari Rp1,8 Miliar

AMMAIA Ecoforest Hadirkan Hunian Eksklusif Sejuk dan Ramah Lingkungan di Tangerang, Mulai dari Rp1,8 Miliar

Rabu, 24 April 2024 | 21:36

Astra Land Indonesia (ALI) melalui kerjasama dua developer properti terkemuka Astra Property dan Hongkong Land, menghadirkan kawasan perumahan eksklusif bernama AMMAIA Ecoforest, di kawasan Suvarna Sutera, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill