Connect With Us

PLN Dorong Pendanaan Hijau untuk Transisi Energi

Fahrul Dwi Putra | Kamis, 14 November 2024 | 04:39

PT PLN (Persero) dalam pertemuan Conference of the Parties (COP29) di Baku, Azerbaijan. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung visi swasembada energi melalui penggunaan energi bersih. Dalam pertemuan Conference of the Parties (COP29) di Baku, Azerbaijan, PLN memaparkan berbagai inisiatif pendanaan hijau guna mendukung proyek transisi energi di Indonesia.

Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral Mari Elka Pangestu menyampaikan, Indonesia telah meluncurkan Global Blended Finance Alliance (GBFA) untuk merangkul negara-negara berkembang dalam pembiayaan transisi energi. 

Sejak diresmikan pada KTT G20, GBFA telah diikuti oleh beberapa negara seperti Perancis, Kanada, dan Kenya.

"GBFA bertujuan untuk membantu pembiayaan sebagai upaya mengurangi perubahan iklim dan SDGs. Perkiraan (pembiayaan) untuk aksi iklim saja berkisar antara USD 1-2 triliun. Jika ditambahkan upaya SDGs ke dalamnya, jumlahnya akan mencapai sekitar USD 6 triliun," ungkap Mari dalam Indonesian Pavilion Talkshow "Fostering and Enabling Innovative Climate Finance Mechanism" di COP29, Baku, Azerbaijan, Selasa, 12 November 2024.

Mari menambahkan, negara berkembang, seperti Indonesia, perlu merancang strategi pembiayaan yang inovatif untuk menutup gap pendanaan. 

Berdasarkan perhitungan Kementerian Keuangan, Indonesia membutuhkan sekitar USD 280 miliar hingga 2030 untuk aksi iklim, di mana hanya 30% dapat didanai oleh anggaran negara. Sisanya akan berasal dari sektor swasta dan sumber pembiayaan lainnya.

"Pemerintahan baru akan melanjutkan komitmen pemerintahan sebelumnya. Dan ini (GBFA), adalah salah satu komitmen yang kami harap dapat dilanjutkan," tambahnya.

Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly mengatakan, PLN telah konsisten dalam pengelolaan dana investasi hijau untuk mendukung transisi energi dan mencapai swasembada energi nasional. PLN terus menggalang pembiayaan hijau dari lembaga publik, bilateral, multilateral, serta sektor swasta.

PLN telah menyusun beberapa inisiatif pembiayaan hijau, termasuk Sustainable Linked Financing Framework (SLFF) dan 

Green Financing Framework (GFF).

Dalam upayanya, PLN menargetkan 75% pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, dengan kebutuhan pendanaan lebih dari USD 100 miliar hingga 2033.

Menurut Sinthya, strategi utama PLN dalam pembiayaan transisi energi adalah menyiapkan proyek-proyek yang tepat sasaran, mulai dari pembangkitan, transmisi, hingga distribusi, termasuk juga pengembangan smart grid.

Selain itu, PLN akan terus mengeksplorasi berbagai opsi pendanaan melalui kerja sama dengan pemberi pinjaman internasional serta sumber daya lokal. Beberapa partner institusi keuangan yang telah mendukung transisi energi PLN di antaranya adalah World Bank, Asian Development Bank (ADB), dan Just Energy Transition Partnership (JETP).

"Dalam dua tahun terakhir, kami telah mendapatkan sekitar USD 2,9 miliar, dan saat ini kami sedang berdiskusi dengan ADB untuk pembiayaan sekitar USD 4,8 miliar. Kami juga tengah berbicara dengan beberapa investor lain dan total potensi pendanaan yang sudah kami miliki saat ini sebesar USD 46,9 miliar," pungkasnya.

SPORT
Pengumuman Pelatih Timnas Indonesia Sekaligus U-23, PSSI Kerucutkan Dua Nama

Pengumuman Pelatih Timnas Indonesia Sekaligus U-23, PSSI Kerucutkan Dua Nama

Rabu, 17 Desember 2025 | 13:35

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Sumardjibmemastikan pengumuman pelatih Timnas Indonesia akan dilakukan bersamaan dengan pelatih Timnas Indonesia U-23.

WISATA
Rayakan Libur Natal Rasa Musim Dingin, Tangcity Mall Hadirkan Wahana Bermain Salju yang Seru

Rayakan Libur Natal Rasa Musim Dingin, Tangcity Mall Hadirkan Wahana Bermain Salju yang Seru

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:02

Menyambut momen spesial Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Tangcity Mall meluncurkan rangkaian hiburan keluarga bertajuk “Frosty Snowy Frenznimal” yang berlangsung mulai 5 Desember hingga 4 Januari 2026.

TANGSEL
Soroti Krisis Sampah Tangsel, Menteri PU Sebut Harus Berubah Total ke Sistem PSEL

Soroti Krisis Sampah Tangsel, Menteri PU Sebut Harus Berubah Total ke Sistem PSEL

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:57

Pemerintah Pusat menyoroti krisis sampah yang melanda Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kementerian Pekerjaan Umum (PU) blak-blakan menyebut kondisi TPA Cipeucang saat ini sudah tidak lagi mampu menampung volume sampah harian.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill