Connect With Us

PLN Siap Dukung Visi Energi Terbarukan untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8% 

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 19 November 2024 | 12:34

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam acara diskusi terkait energi terbarukan. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- PT PLN (Persero) menyatakan komitmennya mendukung transisi energi nasional dengan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.

Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% melalui pengurangan emisi karbon dan swasembada energi.  

Hashim Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden dalam COP29 di Baku, Azerbaijan, menegaskan bahwa transisi energi menjadi prioritas nasional. 

Menurutnya, upaya ini tidak hanya bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan seiring dengan percepatan pertumbuhan ekonomi.  

"Indonesia akan mencapai energi bersih, hijau, dan terjangkau, sambil mempercepat pertumbuhan ekonomi 8%," ujar Hashim dalam diskusi bertajuk Enhancing Ambition on Renewable Energy.  

Hashim memaparkan rencana peningkatan kapasitas energi terbarukan hingga 75 gigawatt (GW) yang bersumber dari pembangkit listrik tenaga air, surya, angin, panas bumi, dan bioenergi. 

Untuk merealisasikan target tersebut, diperlukan investasi sebesar USD235 miliar, termasuk pembangunan jaringan transmisi hijau sepanjang 70.000 kilometer untuk menghubungkan sumber daya energi di wilayah terpencil ke daerah dengan kebutuhan tinggi.  

"Perubahan iklim global membutuhkan solusi global. Tidak ada satu negara pun yang bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah ini sendirian. Satu-satunya cara untuk maju adalah melalui kolaborasi antarnegara," tambah Hashim.  

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan kesiapan PLN untuk mendukung target ini melalui perencanaan matang. PLN sedang memperbarui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk menambah kapasitas listrik hingga 100 GW, di mana 75% akan berasal dari energi terbarukan.  

"Tanpa smart grid, kami hanya bisa menambah 5 GW. Tetapi dengan smart grid, kami bisa menambah pembangkit angin dan surya hingga 42 GW, sehingga kami bisa menyeimbangkan antara suplai listrik dan permintaan," ujar Darmawan.  

PLN juga merancang sistem Green Enabling Transmission Line sepanjang 70.000 kilometer untuk mengalirkan energi dari daerah terpencil ke pusat kebutuhan, serta mengembangkan teknologi smart grid untuk mengatasi intermitensi pada pembangkit energi terbarukan.  

Untuk mendukung inisiatif ini, Darmawan menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, baik domestik maupun internasional. Saat ini, PLN terus mencari mitra untuk berinovasi, mengembangkan teknologi, dan menyediakan investasi yang diperlukan guna memastikan transisi energi yang berkelanjutan.  

KOTA TANGERANG
Perumda TB Klaim Atasi Kebocoran Pipa, Distribusi Air Bersih Segera Normal

Perumda TB Klaim Atasi Kebocoran Pipa, Distribusi Air Bersih Segera Normal

Senin, 15 September 2025 | 21:00

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang memastikan perbaikan kebocoran pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) yang sempat mengganggu pasokan air bersih telah selesai 100 persen.

MANCANEGARA
142 Negara Dukung Deklarasi New York, Dorong Solusi Konflik Israel-Palestina

142 Negara Dukung Deklarasi New York, Dorong Solusi Konflik Israel-Palestina

Senin, 15 September 2025 | 12:47

Sebanyak 142 negara mendukung resolusi yang dikenal sebagai Deklarasi New York, yang digelar oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi terkait konflik Israel-Palestina dalam sidang di Markas Besar PBB,

WISATA
Jadi Wisata Sejarah, Makam Pejuang Tangerang Raden Aria Santika Direvitalisasi 

Jadi Wisata Sejarah, Makam Pejuang Tangerang Raden Aria Santika Direvitalisasi 

Senin, 15 September 2025 | 12:21

Situs sejarah dan warisan budaya Makam Raden Aria Santika, seorang tokoh pejuang yang berjasa besar bagi Tangerang direvitalisasi.

OPINI
Desentralisasi Tanpa Demokratisasi: Problem Tata Kelola Daerah

Desentralisasi Tanpa Demokratisasi: Problem Tata Kelola Daerah

Senin, 15 September 2025 | 14:03

Dalam dua dekade terakhir, kita menyaksikan kemajuan pembangunan fisik yang mencolok di berbagai daerah. Gedung-gedung pemerintahan baru menjulang, jalan-jalan kota yang mulus menghubungkan kawasan industri, hingga perumahan yang menjamur

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill