Connect With Us

Rp10 Ribu Dapat Makanan Apa Saja? Ini Daftarnya

Fahrul Dwi Putra | Senin, 2 Desember 2024 | 07:27

Siswa SDN Tangerang 4 menikmati menu makan bergizi gratis dari pemerintah, Senin 5 Agustus 2024. (@TangerangNews / Redaksi )

TANGERANGNEWS.com- Presiden Prabowo Subianto resmi memangkas anggaran program Makan Bergizi Gratis dari Rp15 ribu per anak menjadi Rp10 ribu per anak.

Dijelaskan Prabowo, keputusan ini diambil lantaran adanya keterbatasan anggaran. Terlebih, jika dalam satu keluarga terdapat lebih dari satu anak.

"Rata-ratanya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp 10 ribu per hari, kurang lebih. Kita ingin Rp 15 ribu tapi kondisi anggaran mungkin Rp 10 ribu saja, kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi," ujar Prabowo dikutip dari DetikCom, Senin, 2 Desember 2024.

Meski demikian, Prabowo mengklaim anggaran Rp10 ribu per anak tersebut sudah diperhitungkan dan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

"Katakan lah di desil-desil bawah itu kita perkirakan anaknya rata-rata 3-4, berarti tiap keluarga bisa menerima minimal atau rata-rata bisa Rp 30 ribu per hari, ini kalau satu bulan bisa Rp 2,7 juta," katanya.

Lalu, dengan anggaran Rp10 ribu per anak untuk program Makanan Bergizi Gratis, makanan apa saja yang sebenarnya bisa didapatkan dengan uang sebesar itu? Berikut beberapa beberapa diantaranya.

1. Nasi Bungkus Sederhana  

Nasi putih dengan sayur sederhana, satu potong tempe atau tahu, dan sambal. Beberapa warung di daerah pedesaan masih menyediakan menu seperti ini dengan harga Rp10 ribu.  

2. Nasi Uduk  

Porsi kecil nasi uduk dengan taburan bawang goreng, seiris telur dadar, dan sedikit kerupuk. Meski sederhana, makanan ini cukup mengenyangkan.  

3. Bubur Kacang Hijau

Semangkuk bubur kacang hijau dengan santan, gula merah, dan sedikit ketan hitam. Selain mengenyangkan, makanan ini juga mengandung protein nabati.  

4. Gado-Gado Porsi Mini  

Seporsi kecil gado-gado yang terdiri dari sayuran rebus, potongan tahu, sedikit lontong, dan sambal kacang. Kandungan seratnya cukup baik, meski porsi kecil bisa jadi kurang memadai.  

5. Telur Rebus dan Sayur Tumis  

Seporsi nasi dengan satu telur rebus dan sedikit sayur tumis, seperti kangkung atau bayam. Menu ini sederhana tetapi bergizi jika bahan-bahan dipilih dengan cermat.  

6. Mie Instan dengan Telur

Semangkuk mie instan yang ditambah telur rebus. Meski begitu, menu ini tidak disarankan menjadi pilihan karena minim nutrisi seimbang.  

7. Lontong Sayur 

Seporsi kecil lontong dengan kuah santan, sayuran labu siam, dan kerupuk. Menu ini sering ditemui di warung sarapan pagi.  

8. Nasi Pecel

Nasi dengan siraman bumbu kacang, dilengkapi dengan sayuran seperti bayam, kacang panjang, dan tauge. Meski sederhana, makanan ini memiliki kandungan serat yang baik.  

HIBURAN
JNE Jadi Mitra Logistik Resmi Indonesia International Pet Expo 2025 di ICE BSD Tangerang

JNE Jadi Mitra Logistik Resmi Indonesia International Pet Expo 2025 di ICE BSD Tangerang

Senin, 3 November 2025 | 19:13

Pameran hewan peliharaan terbesar di Indonesia, Indonesia International Pet Expo (IIPE) 2025, kembali menggandeng JNE sebagai Official Logistics Partner untuk ketiga kalinya.

TEKNO
Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Senin, 3 November 2025 | 19:39

Di tengah era serba digital dan dominasi ponsel pintar, penggunaan telepon kabel ternyata belum sepenuhnya punah di Indonesia.

PROPERTI
Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Jumat, 31 Oktober 2025 | 23:19

PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon Serpong) kembali meluncurkan hunian mewah di kawasan The Springs Gading Serpong, Tangerang dengan meluncurkan Ardea.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill