Connect With Us

Merger Uber oleh Grab, KPPU Dalami Tujuan Akuisisi

Yudi Adiyatna | Senin, 2 April 2018 | 12:00

Efendi driver Uber motor asal Cipondoh Tangerang, (@TangerangNews.com / Achmad Irfan Fauzi)

TANGERANGNEWS.com-Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sebagai lembaga Independen yang dibentuk guna mengawasi praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat akan melakukan 2 penilaian terhadap transaksi aset treshold merger perusahaan Uber dengan Grab.

Sesuai ketentuan dalam Pasal 29 UU No 5/1999 juncto Pasal 5 PP No 57/2010, maka perusahaan Grab harus melaporkan aset gabungannya ke KPPU.

"Kita sudah menyurati ke Grab, tinggal menungu laporannya. Tahap berikutnya akan dilakukan penilaian, yang pertama dianalisa apakah Treshold itu sudah terpenuhi, sehingga wajib lapor ke kita, yang kedua penilaian apakah struktur pasar setelah dilakukan akuisisi ini jadi seperti apa, apakah konsentrasinya cukup tinggi," terang Gopprera Panggabean, Direktur Penindakan KPPU di Hotel Mercure, Serpong, Tangsel Minggu (1/4/2018) malam.

BACA JUGA:


Berdasarkan aturan, jelas Panggabean, perusahaan yang melakukan merger perlu melaporkan aset gabungan yang mencapai minimal Rp2,5 triliun atau penjualan gabungan minimal Rp5 triliun.

"Kalau Tresholdnya terpenuhi, contohnya tadi asetnya Rp2,5 triliun sampai omsetnya Rp5 triliun, harus melapor selambat-lambatnya 30 hari ke KPPU setelah merger berlaku efektif secara yuridis," jelasnya.

Setelah itu, menurut Panggabean, akan dilakukan penilaian dan analisa mendalam mengenai tujuan dilakukannya akuisisi Uber oleh Grab. Termasuk juga, pengukuran perubahan konsentrasi pada pelayanan transportasi daring setelah dilakukan proses akuisisi.

"Nanti kan dilihat mana saja, siapa saja pemainnya di pasar (transportasi daring). Nanti diawasi juga, apa tujuannya dilakukan akuisisi, akan didalami. Apakah nanti berpotensi Entry Barrier (hambatan masuk bagi pelaku usaha), atau apakah ada perilaku-perilaku yang berpotensi untuk melakukan pelanggaran UU No 5, nanti diproses penilaian berikutnya, tapi yang pasti melapor dulu (aset tresholdnya) ke KPPU," jelasnya.



Sebelumnya, Perusahaan Grab yang berbasis di Malaysia ini secara resmi mengumumkan telah mengakuisisi kompetitornya, Uber Technologies, perusahaan transportasi daring asal Amerika Serikat yang beroperasi di Asia Tenggara.

Dalam akuisisi tersebut, pihak Uber akan mendapatkan saham di perusahaan Asia Tenggara itu sebesar 27,5%. Selain itu, CEO Uber Dara Khosrowshahi juga akan bergabung dengan dewan direksi Grab.

Saat ini, Grab menyediakan layanan mobil pribadi, sepeda motor, taksi dan jasa lainnya lebih dari 100 kota di seluruh Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri saat ini praktis Grab hanya tinggal bersaing dengan Go-Jek sebagai perusahaan dengan layanan sejenis dan berbasis di Indonesia.(RAZ/RGI)

NASIONAL
Hore, Pemerintah Tetapkan 18 Agustus Jadi Hari Libur Tambahan 

Hore, Pemerintah Tetapkan 18 Agustus Jadi Hari Libur Tambahan 

Jumat, 1 Agustus 2025 | 14:07

Pemerintah menetapkan Senin, 18 Agustus 2025 sebagai hari libur tambahan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

TANGSEL
Pembangunan Gedung Serba Guna di Serpong Berlanjut Meski Sudah Disegel, Ini Penjelasan Satpol PP Tangsel

Pembangunan Gedung Serba Guna di Serpong Berlanjut Meski Sudah Disegel, Ini Penjelasan Satpol PP Tangsel

Jumat, 1 Agustus 2025 | 13:37

Satpol PP Kota Tangerang Selatan membantah adanya pembiaran pada proyek pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) milik Yayasan Shekinah Glory di kawasan BSD Sektor 12-1, yang terus berjalan meski telah disegel, 01 Agustus 2025.

OPINI
Pengampunan Politik, Tarian Menuju Stabilitas Elite

Pengampunan Politik, Tarian Menuju Stabilitas Elite

Jumat, 1 Agustus 2025 | 20:51

Setiap kali pemilihan umum usai, ketegangan politik seringkali membekas, membelah masyarakat dan elite ke dalam kubu-kubu yang sulit disatukan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill