Connect With Us

Begini Sosok Markis Kido di Mata Sahabat

Rachman Deniansyah | Senin, 14 Juni 2021 | 23:41

Adryanti Firdasari sahabat kecil Markis Kido saat diwawancarai TangerangNews di OMNI Hospital Alam Sutera, Senin, 14 Juni 2021. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Indonesia kembali berduka. Kali ini, putra terbaiknya dari cabang olahraga bulu tangkis, yakni Markis Kido, meninggal dunia, Senin, 14 Juni 2021. 

Markis Kido yang pernah menyabet medali emas pada kejuaraan Olimpiade tahun 2008 silam, dinyatakan meninggal dunia begitu sampai di OMNI Hospital Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan. 

Kepergian pebulutangkis yang sempat bertengger di peringkat pertama dunia kelas ganda putra itu pun meninggalkan duka yang mendalam. 

Salah satunya, seperti yang dirasakan oleh sahabat sedari kecilnya, Adryanti Firdasari, 35, yang juga sama-sama menjadi pelatih di PB Jaya Raya. 

Kepada awak media, ia pun mengungkapkan rasa sedihnya. Air matanya tak terbendung dikala ia menceritakan sosok Markis Kido, pemain legendaris yang sempat berpasangan dengan Hendra Setiawan. 

"Saya kenal Mas Kido dari masih kecil, sama-sama di PB Jaya Raya. Dari kecil itu Mas Kido sosok yang pekerja keras, orangnya luar biasa baik, supel, humoris, enggak pilih-pilih teman," ujar Adryanti dengan raut wajah sedih dan mata yang berkaca-kaca. 

Markis Kido di matanya merupakan sosok yang selalu memberikan motivasi dan menebarkan hal positif di sekitarnya. 

Baca Juga :

Markis Kido, tak pernah datang tanpa senyuman. Begitulah, hal yang tak dapat dilupakan olah Andryanti, sahabat sedari kecilnya tersebut. 

"Kido itu setiap ketemu enggak pernah enggak ketawa. Kalau kita sama Markis Kido tiap bareng, tiap duduk pasti ada saja yang ketawa. Dia tuh orangnya humoris banget, pasti ada saja yang bikin lucu, itu yang enggak bisa dilupain. Selalu membuat kesan bagi sekitarnya," jelasnya. 

Tak hanya itu, sosok Markis Kido, menurutnya merupakan tokoh legendaris yang sangat tepat dijadikan panutan oleh para atlet muda. 

Pasalnya, kata Adryanti, Kido memiliki dedikasi yang luar biasa, terutama bagi cabang bulu tangkis dan mengharumkan nama merah putih di kancah internasional. 

"Dedikasinya untuk bulu tangkis itu luar biasa dan dia ke keluarganya juga luar biasa baik banget," tuturnya. 

Pantauan TangerangNews.com, hingga perjalanan terakhirnya, Markis Kido tampak tetap ditemani oleh para rekan sejawatnya. 

Bahkan, sampai saat mendiang jenazahnya itu mulai diberangkatkan dari rumah sakit ke rumah dukanya yang berlokasi di wilayah Bekasi. (RAZ/RAC)

OPINI
Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Kamis, 18 September 2025 | 16:33

Pendidikan selalu dipandang sebagai pilar utama kemajuan bangsa, bahkan sering disebut sebagai “senjata paling ampuh untuk mengubah dunia”. Namun di Indonesia, kenyataan menunjukkan bahwa pendidikan justru kian menjauh dari jangkauan rakyat biasa

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

BISNIS
Pameran Industri Kecantikan Terbesar Bakal Digelar di ICE BSD, Peluang Emas Brand Lokal Tembus Pasar Global

Pameran Industri Kecantikan Terbesar Bakal Digelar di ICE BSD, Peluang Emas Brand Lokal Tembus Pasar Global

Kamis, 18 September 2025 | 19:10

Pameran industri kecantikan Cosmobeauté Indonesia 2025 bukan sekadar ajang pamer produk, melainkan platform strategis yang dirancang untuk memberi nilai tambah nyata bagi pelaku industri kecantikan, terutama bagi brand-brand lokal.

BANTEN
Kendala Teknis Jadi Tantangan Stasiun TV Menayangkan Budaya Lokal di Banten

Kendala Teknis Jadi Tantangan Stasiun TV Menayangkan Budaya Lokal di Banten

Kamis, 18 September 2025 | 18:58

Peran televisi sebagai media pelestarian budaya lokal tidak selalu berjalan mulus. Dalam pertemuan dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Banten, perwakilan SCTV Banten, Aril, mengungkapkan tantangan serius yang mereka hadapi

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill