Ada Ustaz Solmed hingga Band Hijau Daun, Festival Al-A'zhom 2025 Bakal Digelar 11 Hari
Selasa, 24 Juni 2025 | 11:57
Acara bernuansa keagamaan tahunan di Kota Tangerang, Festival Al-A'zhom akan kembali digelar tahun ini.
TANGERANGNEWS.com-Wacana penundaan Pemilu yang dihembuskan sejumlah elit politik turut memantik reaksi kalangan masyarakat bawah.
Komunitas pelaku UMKM Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), salah satunya.
Mereka khawatir, Pemilu membuat para pemangku kepentingan abai terhadap nasib rakyat yang sedang berjuang di tengah krisis akibat pandemi.
"Kalau bisa jangan mikir Pemilu dulu lah. Pikirkan nasib kami ini, buat makan aja susah," kata Wikram Pranata, Ketua Komunitas UMKM Tangsel, Selasa 15 Maret 2022.
Menurutnya, Pemilu yang biasa dilaksanakan lima tahun sekali acapkali menguras energi segenap bangsa untuk berkampanye.
Terlebih, ia mendengar pada tahun 2024 juga akan dilaksanakan Pilkada serentak di seluruh daerah.
"Tak masalah Pemilu, tapi pulihkan dulu ekonomi. Sekarang lihat sendiri kan minyak goreng langka, harga-harga naik, banyak yang nganggur," ungkapnya.
Dia mengatakan, jauh hari sebelum pelaksanaan Pemilu biasanya elit partai politik mulai sosialisasi kepada masyarakat. Mereka tak segan memasang gambar foto calon presiden hingga ke pemukiman warga.
“Sekarang sudah banyak di jalan-jalan. Kok tega ya, nampang foto besar-besar saat rakyat susah, ini kayak nontonin penderitaan kami,” keluhnya.
Ia menilai, keberadaan gambar tersebut tidak peka terhadap kondisi yang diderita masyarakat. Padahal seharusnya, elit politik bersatu padu mencari solusi agar ekonomi segera pulih.
Hal senada disampaikan Yusanti. Ia pesimistis pelaksanaan Pemilu di tengah kondisi pandemi bisa mengubah keadaan dengan cepat. Selain pemulihan ekonomi butuh waktu, dampak Pemilu seringkali membuat masyarakat terbelah.
“Sudah dua tahun babak belur, enggak tahu ini sampai kapan. Kami butuh ketenangan, jangan lagi dibawa urusan dukung mendukung,” tandasnya.
Pemilik usaha catering ini menceritakan, sejak pandemi omsetnya terus menurun. Pendapatannya bahkan tak mampu menutupi belanja modal dan biaya operasional sehari-hari.
“Teman saya sudah banyak yang gulung tikar. Saya jalani saja selama masih ada sisa waktu kontrakan,” ungkapnya.
Yusan berharap, pemerintah dan segenap elit politik tidak mengedepankan ego dengan memaksakan Pemilu sebelum ekonomi masyarakat benar-benar pulih.
“Istilahnya lagi susah diajak pemilu, tidak nyambung,” pungkasnya.
Acara bernuansa keagamaan tahunan di Kota Tangerang, Festival Al-A'zhom akan kembali digelar tahun ini.
Ponsel legendaris era 2000-an, BlackBerry, kembali mencuri perhatian, khususnya di media sosial TikTok melalui tren menggunakan ponsel lawas
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banten Selatan berkolaborasi dengan PT Banten West Java Tourism Development (BWJ), yang mengelola kawasan wisata eksklusif Tanjung Lesung
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut penyebaran kasus HIV di Indonesia menunjukkan konsentrasi tinggi di sejumlah wilayah.