Connect With Us

Ups! Dirut AP2 Salah Sebut Kode Bandara Soetta

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 9 Maret 2015 | 16:58

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Dirut PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. (Dira Derby / TangerangNews)


TANGERANG-Dirut PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi salah ucap kode Bandara Soekarno-Hatta atau Three Letter Code, yang seharusnya CGK menjadi CKG.

Hal itu dituturkan Budi terkait permintaan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah agar Bandara Soekarno-Hatta merubah nama menjadi Tangerang, bukan Cengkareng.

“Kodenya sudah seperti itu CKG,” ujar Budi yang akhirnya dibenarkan Wali Kota Tangerang menjadi CGK. “CGK Pak,” ujar Arief membenarkan, seusai acara penyerahan program monumental bina lingkungan dari PT Angkasa Pura II ke Pemkot Tangerang dan Pemkab Tangerang, Senin (9/3).

Kesalahan Budi selanjutnya, dirinya menyebut  PT Angkasa Pura II juga tidak akan menghapus porter liar dan taksi gelap.

“Kita tidak akan hapus, tetapi ditata. Porter tidak boleh berhubungan dengan pelanggan harus berpenampilan baik. Taksi juga harus melalui konter, platnya diganti dengan pelat merah,” ujar Budi.  Kesalahan ucap Budi lalu dibenarkan kembali oleh Wali Kota Tangerang, bahwa seharusnya dia menyebut pelat kuning. Lalu Budi membenarkan ucapannya kembali. “Maksud saya pelat kuning,” ujarnya.

HIBURAN
Onad dan Istrinya Ditangkap Usai Pakai Ekstasi di Ciputat

Onad dan Istrinya Ditangkap Usai Pakai Ekstasi di Ciputat

Minggu, 2 November 2025 | 19:51

Artis sekaligus musisi Leonardo Arya atau Onadio Leonardo ditangap aparat Polres Metro Jakarta Barat terkait dengan kasus penyalahgunaan narkoba.

PROPERTI
Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Jumat, 31 Oktober 2025 | 23:19

PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon Serpong) kembali meluncurkan hunian mewah di kawasan The Springs Gading Serpong, Tangerang dengan meluncurkan Ardea.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill